Cara Mengurangi Gangguan Kecemasan Pada Seseorang, Berikut Penjelasannya
Kecemasan adalah rasa khawatir atau rasa tidak aman dan ketegangan yang muncul karena ada sesuatu yang tidak menyenangkan, berikut cara mengatasinya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara mengurangi kecemasan yang terjadi pada seseorang.
Kecemasan adalah rasa khawatir atau rasa tidak aman dan ketegangan yang muncul karena ada sesuatu yang tidak menyenangkan.
Rasa kecemasan ini tidak jelas sumbernya atau tidak diketahui secara jelas alasannya.
Berikut ini penjelasan mengenai cara mengurangi kecemasan terjadi pada seseorang menurut Dosen Fakultas Psikologi Hudaniah, S.Psi. M.Si.
Hudaniah, S.Psi. M.Si. juga menjabat sebagai Kepala UPT Bimbingan & Konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Ia menjelaskan, bahwa rasa cemas ini berbeda dengan rasa takut.
Rasa takut itu biasanya alasan atau objek yang ditakuti jelas dan sumber yang diakuti itu jelas sudah diketahui oleh individu tersebut.
Misalnya seperti rasa takut pada situasi tawuran, hewan buas dan lain-lain.
Kecemasan yang normal biasanya berfungsi memberi sinyal kepada individu tersebut, bahwa ada ancaman atau bahaya yang mungkin mengancam.
Namun bisa juga, kecemasan ini berubah menjadi tidak normal.
Gejala-gejala kecemasan yang berlebihan:
- Jantung berdebar
- Keringat berlebih
- Badan gemetar
- Nafas tersengal-sengal
- Telapak tangannya terus berkeringat dan basah
- Tidak bisa tidur nyenyak
- Hilang konsentrasi atau gagal fokus
- Mudah tersinggung
- Gugup
- Sering panik
- Rasa ragu-ragu
- Sering merasa sakit kepala tanpa sebab
- selalu berpikiran negatif atau buruk.
Baca: Catat! 8 Cara Mengurangi Resiko Terjangkit Virus Corona saat Liburan ke Tiongkok
Baca: 5 Cara Menyembuhkan Kulit yang Terkena Sengatan Tawon atau Lebah, Secara Alami
Rasa cemas yang tidak normal biasanya akan berdampak hingga mengganggu ke dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya itu, kecemasan bisa membuat pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu atau bahkan hubungan sosial juga terganggu, maka ini menjadi persoalan tersendiri.
Kecemasan yang normal biasanya ditandai dengan munculnya adrenalin yang lebih besar pada diri, misalnya secara fisik seperti jantung berdebar, berkeringat, hingga gemetar.
Kecemasan yang tidak normal juga dapat merusak fungsi-fungsi kehidupan manusia, misalnya konsentrasinya menjadi terganggu.
Sehingga banyak pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan mengalami kesalahan.
Konsumsi obat-obat juga bisa mempengaruhi tingkat kecemasan orang.
Tak hanya itu, seseorang yang memiliki tingkat kecemasan berlebih akan mengalami nafas menjadi tersengal-sengal, telapak tangannya terus berkeringat dan basah, hingga tidak bisa tidur nyenyak seperti orang normal pada umumnya.
Dengan begitu, orang tersebut tidak bisa beraktifitas normal seperti biasanya, dan ini dianggap berlebihan karena mengganggu kehidupan pribadinya.
Karena bila kita terus menerus mengalami gangguan kecemasan berlebih, maka dampaknya akan cukup besar.
Berikut ini dampak besar yang disebabkan oleh gangguan kecemasan berlebih:
- Pola hubungan dalam keluarga mungkin terganggu, karena dia mengalami pemikiran yang tidak sejalan dengan orang atau keluarganya tersebut.
- Hubungan dalam pekerjaan atau disekolah terganggu.
- Produktifitas juga terganggu karena mungkin pekerjaan terbengkalai, ketelitian menjadi tidak optimal dan menimbulkan terjadinya kesalahan.
- Mungkin mengalami obsesif kompulsif, atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang, tetapi dia tidak mengerti ini terjadi.
Sehingga jika mengalami gejala-gejala kecemasan tersbut, Anda perlu segera mengkonsultasikan masalahnya ke dokter atau psikolog dan konselor untuk mengidentifikasi penyebab kecemasannya tersebut.
Baca: Cara Mengurangi Gangguan Kecemasan akibat Pandemi Corona Menurut Ahli: Menerima dan Batasi Informasi
Baca: Bagaimana Cara Mengatasi Susah BAB ketika Berpuasa?
Lalu bagaimana cara mengurangi atau mengatasi gangguan kecemasan berlebih pada seseorang?
1. Pertama mengidentifikasi pengalaman traumatis yang mungkin pernah ia alami di masa lalu sehingga menimbulkan stres yang mengganggu kehidupan sehari-harinya.
Karena seringkali pengalaman di masa lalu seperti mengalami tindak kekerasan, atau bullying di masa lalu dapat membuat seseorang memiliki kecemasan berlebih.
Hal ini terjadi karena memori masa lalu mungkin membekas dan tersimpan sekian lama dan terbawa hingga sekarang.
2. Harus mengubah cara berfikir, agar lebih bisa mengambil tindakan-tindakan yang konstruktif dan baik.
3. Mengajak berfikir kearah yang lebih realistis.
4. Membandingkan antara manfaat atau sisi positif dengan sisi negatif dari suatu hal.
5. Kemudian mengurangi pemikiran negatif yang ada, dengan berpikir rasional dan berdasarkan fakta, maka seseorang tersebut dapat mengurangi prosentase gagal dalam dirinya.
6. Mengoptimalkan pikiran untuk lebih berfikiran terbuka.
7. Perbanyak referensi dengan membaca, hal ini dapat mendorong pemikiran menjadi berfikir lebih postif.
8. Berdiskusi dengan orang lain yang dekat dengan Anda atau yang mengerti keadaan Anda.
9. Lebih menghargai keberhasilan yang dicapai oleh diri sendiri.
10. Tidak perlu meratapi sebuah kegagalan secara berlebihan.
11. Menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan melakukan hal-hal yang positif dan menyenangkan.
12. Menerima kritik dari orang lain, dan menerima saran mereka demi kebaikan.
Ketika pikiran dan hati terbuka, hal ini akan secara otomatis dapat mengurangi kecemasan pada diri seseorang.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)