Kebiasaan Minum Kopi Instan, Apakah Buruk untuk Kesehatan?
Kopi instan memang lebih praktis, murah, dan cara pembuatannya pun tak membutuhkan waktu lama dari pada kopi biasa.
Editor: Willem Jonata
Akrilamida dalam kopi instan
Riset 2013 yang menganalisis 42 sampel kopi, termasuk 11 kopi instan dan tiga kopi reguler.
Dalam riset tersebut, peneliti menemukan kandungan akrilamida dalam kopi instan 100 persen lebih banyak daripada kopi reguler.
Peneliti juga menemukan kadar akrilamida memuncak pada awal proses pemanggangan dan kemudian menurun.
Baca: Makanan yang Harus Dihindari untuk Cegah Kolesterol Tinggi
Jadi, biji kopi yang berwarna lebih terang memiliki lebih banyak akrilamida daripada biji kopi yang dipanggang lebih lama.
Paparan akrilamida dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan sistem saraf serta memicu kanker. Sangat sulit untuk mendapatkan secangkir kopi yang tidak mengandung akrilamida.
Namun, bukan berarti kita harus berhenti mengonsumsi kopi untuk menghindari paparan akrilamida.
Sebelum Membuka Paket Pasalnya, kopi juga memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan jika kita mengonsumsinya dalam jumlah wajar.
Menurut Ahli gizi Ashley Reaver, kandungan antioksidan dalam kopi membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu memerangi inflamasi.
Namun, manfaat tersebut bisa kita dapatkan jika mengonsumsi kopi dalam jumlah wajar dan tanpa tambahan pemanis buatan.
"Secangkir atau dua cangkir kopi per hari membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh," ucap Reaver.
Kandungan antioksidan di dalam kopi juga membantu mengurangi risiko jenis kanker tertentu, masalah kesehatan jantung, diabetes, osteoporosis dan penyakit neurologis.
Untuk mengurangi paparan akrilamida, sebaiknya kita lebih memilih konsumsi kopi reguler daripada kopi instan.
Selain itu, pilihlah kopi yang dipanggang dalam waktu lama agar kandungan akrilamida di dalamnya berkurang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Kopi Instan Buruk untuk Kesehatan?", https://health.kompas.com/read/2020/05/14/030000868/benarkah-kopi-instan-buruk-untuk-kesehatan-?page=all#page2.
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Ariska Puspita Anggraini