Puting Lecet Saat Menyusui? Obatnya Sederhana Cukup Perah ASI dan Oleskan Pada Bagian yang Sakit
Puting lecet akibat menyusui membuat rasa nyeri dan dilema bagi sebagian ibu karena tidak bisa lama-lama menyusui,sementara asupan gizi bayi dari ASI
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Puting lecet akibat menyusui membuat rasa nyeri dan dilema bagi sebagian ibu karena tidak bisa lama-lama menyusui, sementara asupan gizi untuk si bayi dari Air Susu Ibu (ASI).
Dokter spesialis anak dr. Yovita Ananta, Sp.A, IBCLC menyebutkan kalau satu bagian payudara saja yang sakit maka bisa menyusui dari sisi payudara lain.
Sementara pada bagian yang lecet bisa diperah dulu ASI-nya sehingga tetap bisa optimal memberikan ASI pada anak.
"Di sisi yang lecet boleh diistirahatkan sebentar, memberikan asi di sisi satunya dan diberikan secara perah saja," ucap dr. Yovita saat webinar bersama PrimaKu, Senin (1/6/2020).
Kemudian sambil puting diistirahatkan, lakukan cara pengobatan alami dengan mengoleskan ASI pada bagian puting yang lecet.
Dr. Yovita mengungkapkan faktanya ASI punya kandungan alami untuk menyembuhkan infeksi.
Baca: Kang Komar Jelaskan Alasan Tak Main di Preman Pensiun 4, Katanya Tergantung Dalang
Baca: Trik Mengatasi Bayi yang Tolak Menyusu, Bingung Puting Gara-gara Sering Digendong Orang Lain
"Cara alami untuk menyembuhkannya adalah oleskan ASI pada puting yang lecet itu lalu angin-anginkan, jadi ASI yang punya zat anti infeksi dan pelembap alaminya bisa menyembuhkan" kata dr. Yovita.
Tapi kalau dengan cara-cara alami tersebut lecet pada puting tidak sembuh juga bahkan menimbulkan efek seperti demam sebaiknya periksakan segera ke tenaga medis.
"Kalau kesakiatan sekali sampai tidak bisa menysui bahkan demam bisa mencari tenaga kesehatan ya, kalau perlu nanti akan diberikan obat," ucap dr. Yovita.
Dr. Yovita juga menyebutkan posisi ibu saat memberikan ASI dan posisi anak saat menyusu dari puting sangat membantu mencegah puting lecet.
Baca: Bunda yang Masih Masa Menyusui, Ingat! ASI yang Sudah Dihangatkan Tidak Boleh Dibekukan Lagi
Baca: Saksikan Polisi Geledah Rumahnya, Widi Mulia Belum Jenguk Dwi Sasono di Penjara, Mengapa?
Posisi yang tepat adalah kepala dan badan bayi lurus menghadap badan ibu (sejajar) dan telinga, bahu dan panggul bayi berada dalam satu garis lurus.
Posisi pelekatan dagu bayi harus menyentuh payudara, mulutnya terbuka lebar dan bibir bawah seperti dower.
Saat mengisap ASI pastikan bayi tidak hanya mengisap puting saja tapi sampai ke bagian areola yang merupkan kelenjar untuk mengeluarkan ASI.
"Kelenjar areola harus diisqp yang ada bagian kelenjar asinya, kalau puting saja asi tidak dapat maksimal," pungkas dr. Yovita.