Kenali Gejala Disfungsi Ereksi dan Begini Cara untuk Mengetahuinya
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik umum seperti memeriksa jantung, paru-paru, dan tekanan darah
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah impotensi bagi pria kerap menjadi sumber masalah dan stres saat berhubungan intim, apalagi kepuasan untuk urusan ranjang bagi pria sering kali dikaitkan dengan masalah ereksi.
Impotensi sendiri adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan dan/ atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual.
Kondisi ini juga dikenal dengan istilah disfungsi ereksi.
Masalah ereksi atau impotensi ini sangat umum terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas.
Biasanya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi ini.
Baca: Benarkah Obat Kuat dan Torpedo Kambing Mampu Atasi Disfungsi Ereksi? Ini Penjelasan Ahli
Meski begitu, jika hal ini kerap terjadi lebih baik segera periksakan diri ke dokter.
Apalagi mengingat masalah ereksi yang terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan stres, mempengaruhi kepercayaan diri, dan bisa menyebabkan berbagai masalah pada hubungan Anda dengan pasangan.
Gejala impotensi
Beberapa gejala umum yang biasa terjadi pada gangguan ereksi di antaranya kesulitan ereksi,
kesulitan mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual, berkurangnya gairah seksual.
Selain gejala tersebut, beberapa kondisi berikut juga berkaitan erat dengan disfungsi ereksi yakni ejakulasi dini, ejakulasi tertunda, anorgasmia atau ketidakmampuan untuk mencapai orgasme.
Jika Anda memiliki gejala-gejala di atas selama tiga bulan atau lebih, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Baca: Mengatasi Disfungsi Ereksi Tanpa Obat Kuat, Apa yang Mesti Dilakukan?
Cara mengetahui disfungsi ereksi
Untuk menentukan kondisi Anda, ada serangkaian pemeriksaan yang akan dilakukan oleh tim medis.
Beberapa tes yang digunakan untuk mengetahui apakah Anda mengalami disfungsi ereksi di antaranya:
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik umum seperti memeriksa jantung, paru-paru, dan tekana darah.
Selain itu, tim medis juga akan memeriksa testis dan penis Anda.
Lebih lanjut, tim medis mungkin merekomendasikan pemeriksaan dubur untuk melihat kondisi prostat.
2. Pemeriksaaan psikososial
Dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan pada Anda.
Pada beberapa pemeriksaan Anda mungkin diminta untuk mengisi kuesioner tentang gejala, riwayat kesehatan, dan riwayat seksual.
Jawaban Anda diperlukan untuk mengevaluasi tingkat keparahan impotensi yang Anda alami.
3. Ultrasonografi
Anda mungkin juga diminta untuk melakukan tes tambahan seperti ultrasonografi.
Hal ini berguna untuk memeriksa pembuluh darah penis.
Baca: Pemuda Dikeroyok 2 Pria, Nyaris Dibakar setelah Disiram Pertalite, Polisi Beri Tembakan Peringatan
Pemeriksaan ini akan menentukan apakah ada masalah dengan aliran darah ke penis.
4. Tes nocturnal penile tumescence (NPT)
Tes tambahan ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas ereksi malam hari Anda.
5. Tes injeksi
Tes ini dilakukan dengan menyuntikan obat ke penis Anda untuk merangsang ereksi.
Pada tes ini, dokter akan mengevaluasi ketahanan ereksi Anda.
6. Tes urine
Tes ini digunakan terutama untuk melihat apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang menyebabkan impotensi seperti diabetes atau penyakit lainnya.
7. Tes darah
Sama seperti tes urine, tes ini juga dimaksudkan untuk melihat kondisi kesehatan Anda lebih jauh. (Kompas.com/Eka Ayu Sartika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala dan Cara Mengetahui Disfungsi Ereksi"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.