Kata Menristek, Pengembangan Vaksin Merah Putih Capai 40 Persen
Pengembangan vaksin dilakukan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang melibatkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman di bawah Kementerian BRIN.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih sudah mencapai 40 persen.
Pengembangan vaksin dilakukan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang melibatkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman di bawah Kementerian BRIN.
"Khusus vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman bisa kami sampaikan tahapannya sekitar 40 persen dari keseluruhan tahapan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/9/2020).
Mantan Kepala Bappenas ini memaparkan, pengembangan vaksin Merah Putih menggunakan tiga platform, yakni platform subunit rekombinan yang berbasis sel mamalia maupun berbasis sel ragi.
Baca: Jepang akan Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Semua Penduduk
Baca: Menristek Sebut Belum Ada Bukti Mutasi Virus Corona D614G Lebih Ganas dan Berbahaya
Kemudian platform inactivated virus atau virus yang dilemahkan.
"Ada tiga platform yang akan dikembangkan Lembaga Eijkman," imbuhnya.
Bambang melanjutkan, kini pengembangan vaksin Merah Putih berada dalam persiapan uji coba pada hewan mamalia. Diprediksi uji coba selesai pada akhir tahun 2020.
Dengan demikian, di awal tahun depan Lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksinnya ke Bio Farma untuk scale up level produksi yang kemudian berlanjut untuk uji klinis 1, 2 dan 3.
Bambang berharap uji klinis fase 3 vaksin Merah Putih selesai pada triwulan ketiga 2021, di mana tahapan ini menjadi awal produksi vaksin Merah Putih oleh Bio Farma.
"Triwulan ketiga 2021 harapanya kita bisa memproduksi awal untik keperluan publik," harapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.