Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menristek Sebut Belum Ada Bukti Mutasi Virus Corona D614G Lebih Ganas dan Berbahaya

Bambang Brodjonegoro telah berkomunikasi langsung dengan presiden GISAID untuk melakukan analisis pada SARS-CoV-2.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Menristek Sebut Belum Ada Bukti Mutasi Virus Corona D614G Lebih Ganas dan Berbahaya
Tribunnews/Jeprima
Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2020). Tribunnews/Jeprima 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro angkat bicara perihal mutasi virus corona D614G.

Sampai saat ini, menurut dia, tidak memiliki bukti lebih ganas atau lebih berbahaya dari virus Covid-19 yang ada.

Bambang Brodjonegoro mengaku, dirinya telah berkomunikasi langsung dengan presiden GISAID untuk melakukan analisis pada SARS-CoV-2.

Ia mengatakan, mutasi virus corona D614G layaknya sama dengan virus Covid-19 yang ada selama ini.

Baca: BREAKING NEWS:Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Capai 72,17 Persen

"Bahwa tidak ada bukti atau belum ada bahwa mutasi D614G ini lebih ganas atau lebih berbahaya. Ini sama dengan virus SARS-CoV-2 yang kita alami selama ini," kata mantan kepala Bappenas dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/9/2020).

"Artinya belum ada bukti bahwa penyebaran atau keparahan dari lebih covid 19," lanjut Bambang.

BERITA REKOMENDASI

Ia memaparkan, penemuan mutasi virus corona D614G telah pertama kali sejak Januari 2020 di Jerman dan China

"Dan saat ini kalau melihat seluruh whole genome sequence (WGS) yang sudah ada di GISAID pada dasarnya sudah sekitar 78 persen yang punya mutasi ini," paparnya.

Bambang menuturkan, di Indonesia terdapat 8 WGS yang mengandung mutasi D614G, seperti 2 di Surabaya, 3 Jogjakarta, serta Tangerang dan Jakarta.

Meski demikian Bambang meminta agar masyarakat tidak terlalu panik berlebihan namun tetap waspada penuh.

"Namanya virus akan tetap ada. Pandemi masih berlangsung. Tetap jalankan 3 M (menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) secara konsisten dan disiplin," harap dia.


Sebelumnya, heboh di Malaysia dan Filipina ada
jenis virus yang sangat menular, bahkan 10 kali lebih menular yakni virus D614G.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas