Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Hanya 19,2 Persen Puskesmas yang Buka Layanan Posyandu Selama Pandemi Covdi-19, Ini Imbauan IDI

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan sejumlah organisasi lain menyerukan imbauan untuk pemenuhan hak kesehatan ibu dan anak selama pandemi Covid-19.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Hanya 19,2 Persen Puskesmas yang Buka Layanan Posyandu Selama Pandemi Covdi-19, Ini Imbauan IDI
TRIBUN JABAR/ZELPHI
Kader Posyandu Bougenville Rw 05 Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi menggunakan pelindung wajah dan sarung tangan melakukan pengukuran tinggi badan seorang anak balita di ruang serbaguna Rw 05 di Jalan Bapa Ampi Kota Cimahi, Jumat (10/07/2020). Semenjak wabah covid-19 menyebar, kegiatan bulanan penimbangan balita dihentikan. Hari ini empat belas kader posyandu memulai kembali kegiatan rutin bulanan tersebut dengan mengikuti protokol kesehatan. Dalam kegiatan ini kader posyandu didampingi tenaga kesehatan dari Puskesmas Cigugur Tengah, Kota Cimahi dan pengawas Prototokol Covid-19 Babinsa Kelurahan Baros. (Tribun jabar/zelphi) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan sejumlah organisasi lain menyerukan imbauan untuk pemenuhan hak kesehatan ibu dan anak selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI baru-baru ini menunjukkan, adanya penurunan kunjungan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan bayi, balita dan anak di masa pandemi COVID-19.

Pandemi juga menyebabkan tutupnya sebagian besar posyandu, di mana hanya 19,2 persen puskesmas yang tetap melaksanakan kegiatan posyandu selama pandemi.

"Hal ini menyebabkan tidak optimalnya pemantauan perkembangan dan pertumbuhan bayi dan balita dan intervensi kesehatan ibu dan anak lainnya," seperti tertulis dalam rilis IDI yang dikutip Tribunnews.com, Minggu (6/9/2020).

Kemudian pada layanan imunisasi, survei cepat Kemenkes bersama Unicef menemukan lebih dari separuh fasilitas kesehatan di Indonesia melaporkan layanan imunisasi tidak berjalan secara baik akibat Covid-19.

Baca: Penipuan Massal di Bekasi, Pelaku Incar Ibu-ibu di Posyandu, Korban Tertipu Hingga Rp 70 Juta

Baca: Sempat Buat Masyarakat Bernafas Lega, Juru Bicara Sebut Vaksin Covid-19 Bukan Untuk Imunisasi

POSYANDU KENANGA - Kader Posyandu Kenanga Rw 04 Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, melakukan pemantauan kesehatan anak balita di masa pandemi ini secara door to door, untuk menghindari kerumunan, Rabu (19/8/2020). Pelayanan kesehatan posyandu diantaranya menimbang dan mengukur tinggi badan, pemberian vitamin A, sehingga bisa mencegah gizi buruk, tetap berjalan normal dengan menerapkan protokol kesehatan. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
POSYANDU KENANGA - Kader Posyandu Kenanga Rw 04 Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, melakukan pemantauan kesehatan anak balita di masa pandemi ini secara door to door, untuk menghindari kerumunan, Rabu (19/8/2020). Pelayanan kesehatan posyandu diantaranya menimbang dan mengukur tinggi badan, pemberian vitamin A, sehingga bisa mencegah gizi buruk, tetap berjalan normal dengan menerapkan protokol kesehatan. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Sebagai layanan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, menurunnya kunjungan layanan kesehatan ibu dan anak akan menjadi hambatan dalam pencapaian target pemerintah untuk menurunkan stunting yaitu pada angka 14 persen pada 2024.

Berita Rekomendasi

Sementara dalam jangka panjang, hal tersebut dapat mengakibatkan hilangnya generasi produktif di masa mendatang.

Menyikapi kondisi itu, Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (PP IAKMI), Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) dan Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia (GKIA) menyerukan sejumlah imbauan :

Pertama, mengimbau semua pihak untuk berpartisipasi dan memberikan dukungan dalam pemenuhan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak selama pandemi Covid-19.

Kedua, mengajak masyarakat untuk tetap mengakses layanan kesehatan ibu dan anak seperti pemeriksaan kehamilan, bersalin di fasilitas kesehatan, imunisasi, dan kunjungan posyandu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan;

Ketiga, mengimbau fasilitas pelayanan kesehatan menjalankan pelayanan dan program kesehatan masyarakat dengan lebih menerapkan dan mematuhi protokol pencegahan dan pengendalian infeksi. Untuk Posyandu diminta tetap memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan seperti:

(1) Menerapkan prinsip jaga jarak minimal 1 meter;

(2) Pemberlakuan ketat sistem triase yang memastikan sasaran imunisasi dan orang tua pengantar dalam keadaan sehat dan mengimbau agar bagi yang sakit untuk menunda waktu kunjungan ke Posyandu;

(3) Mengatur jam kedatangan sehingga tidak terjadi penumpukan orang dalam waktu yang bersamaan;
(4) Orangtua atau keluarga dan anak selalu diingatkan untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan memakai masker di luar rumah.

Keempat, meminta pemerintah untuk memperluas program kesehatan masyarakat khususnya kampanye kesehatan ibu dan anak di masyarakat, termasuk mengingatkan bahwa Agustus adalah bulan penimbangan balita dan pemberian vitamin A, serta mensosialisasikan panduan terkait layanan kesehatan ibu dan anak selama pandemi kepada tenaga kesehatan dan pengelola fasilitas kesehatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas