Protein Nabati Diyakini Menambah Panjang Umur Manusia
Apa yang disantap mempengaruhi kualitas hidup kita. Oleh karenanya penting asupan nutrisi seimbang.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNPEWS.COM - Apa yang disantap mempengaruhi kualitas hidup kita. Oleh karenanya penting asupan nutrisi seimbang.
Michelle Routhenstein, RD, ahli diet kardiologi preventif, di New York City, mengatakan diet mencakup semua makronutrien terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak, penting untuk kesehatan optimal dan fungsi kardiovaskular.
Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 di jurnal medis BMJ menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein, terutama protein nabati, dapat menambah panjang umur manusia.
Dalam beberapa hal, hubungan antara protein dan umur panjang bukanlah hal baru.
Baca: Niatnya Tidak untuk Diet, Ini Cerita Glow Up Bersama Pasangan Turunkan BB hingga Puluhan Kilogram
Penyakit jantung dan kanker adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Meski begitu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa makan lebih banyak protein nabati dapat menurunkan risiko untuk kedua penyakit tersebut.
Dengan mengonsumsi makanan yang menduung kesehatan jantung dan kemampuan tubuh untuk melawan kanker, maka kita meningkatkan peluang untuk hidup sehat dan panjang umur.
Baca: Cara Membuat Salad, Cocok Jadi Menu Diet: Ada Salad Buah Yoghurt hingga Salad Pepaya Muda Bengkoang
“Temuan ini memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang penting karena asupan protein nabati dapat ditingkatkan dengan relatif mudah dan dapat memiliki pengaruh besar pada umur panjang,” ujar penulis studi BMJ.
Memilih protein terbaik
Para peneliti sejak lama berusaha menentukan sumber protein mana yang paling mungkin membantu kita memperoleh hidup lebih lama.
Mereka menganalisis dan membandingkan hasil dari 32 studi yang pernah dilakukan.
Penelitian yang berlangsung selama 32 tahun dan melibatkan 715.128 pria dan wanita di atas usia 18 tahun itu, semuanya menyelidiki bagaimana asupan protein memengaruhi tingkat kematian.
Hasilnya jelas, makan lebih banyak protein nabati memberi keuntungan untuk memperoleh hidup lebih lama dan lebih sehat. Mengapa?
Makan protein nabati dapat menurunkan risiko serangan jantung
Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki asupan protein tinggi memiliki risiko kematian 6 persen lebih rendah selama masa studi dibandingkan dengan mereka yang asupan proteinnya rendah.
Protein nabati tampaknya memiliki manfaat tambahan, dan dikaitkan dengan risiko kematian 8 persen lebih rendah secara keseluruhan dan risiko kematian karena kardiovaskular 12 persen lebih rendah selama penelitian.
Routhenstein mengatakan ini karena "protein nabati diisi dengan banyak nutrisi yang membantu mengoptimalkan kesehatan pembuluh darah".
Makanan kaya protein termasuk daging, telur, ikan, dan susu, sementara protein nabati bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tahu, dan makanan lainnya.
Protein nabati terkait dengan umur panjang
Menurut tinjauan penelitian, meningkatkan asupan protein nabati harian 3 persen saja, dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 5 persen.
Misalnya, kita mengonsumsi sekitar 2.500 kalori sehari. Untuk mendapatkan manfaat protein nabati, kamu dapat mengganti 75 kalori dari jenis makanan itu.
Contohnya, sepotong roti atau sepotong keju diganti dengan kacang-kacangan atau buncis.
Tentu baik jika kamu ingin mengganti beberapa protein hewani favoritmu dengan protein nabati atau sekadar menambahkan lebih banyak variasi ke dalam diet.
Sangatlah mudah untuk memasukkan kacang-kacangan atau kacang-kacangan yang menyehatkan jantung ke dalam makanan sehari-hari.
Beberapa pilihan kacang yang sehat termasuk kenari, almond, dan pistachio.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Konsumsi Protein Jenis Ini Supaya Panjang Umur