Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Orang dengan Obesitas Rentan Tertular Covid-19, Risiko Komplikasinya Lebih Parah, Ini Saran Ahli

Orang dengan obesitas merupakan satu di antara kelompok yang rentan terjangkit covid-19.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Orang dengan Obesitas Rentan Tertular Covid-19, Risiko Komplikasinya Lebih Parah, Ini Saran Ahli
net/google
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Orang dengan obesitas merupakan satu di antara kelompok yang rentan terjangkit covid-19.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS, kegemukan juga bisa meningkatkan risiko penyakit kronis yang terkait dengan Covid-19.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Obesity Review meneliti sekitar 399.000 pasien yang dirawat di rumah sakit.

Dari penelitian itu, periset membuktikan orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi atau tertular Covid-19.

Baca: Persatuan Dokter Gigi Minta Pemerintah Konsentrasi Tangani Covid-19, Sarankan Pilkada Ditunda

Tak main-main, prosentase risiko tersebut bahkan mencapai 113 persen lebih tinggi daripada orang dengan berat badan ideal.

Orang dengan obesitas yang terinfeksi Covid-19 juga 74 persen lebih tinggi kemungkinannya untuk dirawat di ICU, dan 48 persen lebih tinggi untuk meninggal.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Berita Rekomendasi

Menurut data Cleveland Clinic, orang dengan obesitas rentan tertular Covid-19 dan mengalami komplikasi parah akibat penyakit tersebut karena hal-hal berikut:

1. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Orang dengan obesitas seringkali memiliki kekebalan bawaan dan adaptif yang lemah. Itu sebabnya, mereka lebih rentan terhadap infeksi.

2. Respon imun yang terlalu aktif

Obesitas bisa menyebabkan peradangan kronis. Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh memproduksi sitokin berlebihan.

Baca: Seorang Perempuan Meninggal Dunia, Alami Gejala Mirip Covid-19 setelah Pulang dari Jakarta

Sitokin merupakan molekul yang berkomunikasi dan mengatur sistem kekebalan. Infeksi COVID-19 juga memicu pelepasan sitokin.

Mengalami obesitas sekaligus Covid-19 bisa memicu jumlah sitokin berlebih dalam tubuh, yang disebut "badai sitokin".

Ratusan pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II, Indrapura, Surabaya mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia secara virtual, Senin (17/8/2020). Tujuan digelarnya upacara tersebut selain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pasien COVID-19, dan juga untuk menyampaikan apa yang telah dicapai RS Lapangan dalam hal penanggulangan COVID-19. RS Lapangan Indrapura yang berdiri sejak akhir Mei 2020 itu telah merawat sebanyak 1.555 pasien dimana 1.207 di antaranya dinyatakan sembuh. Sementara 139 pasien masih dirawat. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ratusan pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II, Indrapura, Surabaya mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia secara virtual, Senin (17/8/2020). Tujuan digelarnya upacara tersebut selain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pasien COVID-19, dan juga untuk menyampaikan apa yang telah dicapai RS Lapangan dalam hal penanggulangan COVID-19. RS Lapangan Indrapura yang berdiri sejak akhir Mei 2020 itu telah merawat sebanyak 1.555 pasien dimana 1.207 di antaranya dinyatakan sembuh. Sementara 139 pasien masih dirawat. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Badai sitokin dapat menyebabkan kerusakan pada banyak organ tubuh.

3. Risiko kardiovaskular yang tinggi

Pasien dengan obesitas sering kali memiliki penyakit kardiovaskular yang mendasari dan disertai dengan berbagai risiko terkait seperti diabetes dan hipertensi.

Semua faktor ini bisa mempersulit pasien untuk segera pulih dari Covid-19.

4. Peningkatan risiko pembekuan darah

Pasien yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pembekuan darah, suatu kondisi yang juga dikaitkan dengan COVID-19.

Hal ini terjadi karena infeksi virus corona bisa merusak endotelium atau lapisan sel pembuluh darah yang bisa meningkatkan risiko kematian.

5. Sistem paru yang rusak

Obesitas juga bisa mempengaruhi mekanisme dinding dada dan diafragma.

Kondisi ini bisa membuat pasien lebih rentan terhadap berbagai gangguan pernapasan lain seperti sleep apnea, asma, dan sindrom hipoventilasi obesitas.

Ilustrasi obesitas
Ilustrasi obesitas (Istimewa)

Hal tersebut bisa semakin parah jika tubuh terinfeksi virus corona karena virus ini juga mempengaruhi sitem pernapasan.

Pedoman kesehatan untuk penderita obesitas

Tindakan pencegahan adalah hal mutlak dilakukan untuk orng dengan obesitas/Selain melakukan physical distancing dan memakai masker, orang dengan obesitas juga harus melakukan program penurunan berat badan.

Menurut ahli penyakit dalam dari Cleveland Clinic, Ali Aminian, menurunkan berat badan adalah cara terbaik untuk menurunkan risiko tertular atau komplikasi akibat Covid-19.

Meskipun belum diketahui cara paling efektif untuk menurunkan risiko Covid-19, Aminian mengatakan pasien dengan obesitas lebih sehat setelah berhasil menurunkan sebagian berat badannya.

"Umumnya, pasien dengan obesitas yang berhasil menurunkan berat badan minimal lima hingga 10 persen dari bobot tubuh awal juga mengalami penurunan risiko penyakit kardiovaskular turun," ucapnya.

Aminian juga menyarankan orang dengan obesitas untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra dan tetap waspada terhadap virus yang sedang menjadi pandemi ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19, Begini Baiknya

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas