Ini Gejala Diabetes pada Wanita Usia 40-an: Infeksi Vagina, Mudah Lelah, hingga Dehidrasi Berlebihan
Berikut Ini 15 Gejala Diabetes pada Wanita Usia 40-an: Infeksi Jamur pada Vagina, Mudah Lelah, hingga Dehidrasi Berlebihan
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Diabetes merupakan penyakit umum yang mematikan setelah kanker dan jantung, sehingga harus diwaspadai.
Gejala diabetes terjadi secara bertahap mempengaruhi setiap organ dalam tubuh dan bisa berakibat fatal jika gejalanya diabaikan.
Jika diabetes menurun dalam keluarga, sebaiknya dicegah faktor pemicunya atau jika terdiagnosis harus segera ditangani.
Melansir dari Boldsky, wanita lebih rentan terkena diabetes di usia 40-an dibandingkan pria.
Hal ini bisa terjadi karena menopause atau perimenopause.
Jika tidak terdiagnosis, diabetes pada usia 40 tahun dapat menyebabkan komplikasi lain seperti kebutaan, penyakit saraf, dan disfungsi ginjal.
Baca: Tips Kesehatan: 6 Makanan yang Mampu Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Jus Jeruk dan Bawah Putih
Berikut ini gejala diabetes pada wanita usia 40-an, dirangkum Tribunnews.com dari Boldsky, Minggu (4/10/2020).
1. Infeksi jamur vagina
Jamur bernama Candida biasanya berada di dalam vagina, tetapi jumlahnya bisa tumbuh lebih besar karena ketidakseimbangan insulin, yang menyebabkan infeksi jamur.
Tanda umum infeksi jamur yakni termasuk gatal dan keputihan dari vagina.
2. Kelelahan
Kelelahan merupakan pertanda stadium awal diabetes pada usia 40-an.
Hal tersebut bisa membuat Anda merasa lemah dan tidak berenergi sepanjang waktu.
Rasa lelah dapat menahan Anda untuk melakukan pekerjaan fisik dalam waktu lama, dan ini dapat menyebabkan stres hingga ketegangan.
Meskipun kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa alasan lain, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.
3. Disfungsi seksual
Disfungsi seksual atau rasa nyeri saat berhubungan badan, kurangnya dorongan seks dan kesulitan mencapai orgasme adalah beberapa tanda diabetes pada wanita di atas 40 tahun.
Jika tes lain sudah jelas, sebaiknya lakukan tes darah untuk memeriksa kadar gula.
4. Dehidrasi berlebihan
Rasa haus yang berlebihan dan tubuh membutuhkan lebih banyak air, bisa jadi merupakan tanda diabetes.
Minum air putih memang baik untuk kesehatan, namun jika tingkat dehidrasi Anda terlalu berlebihan, sebaiknya segera ke dokter untuk pemeriksaan kadar gula.
5. Sering buang air kecil
Sering buang air kecil terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar gula darah dalam tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan situasi yang tidak nyaman, kehilangan energi hingga dehidrasi.
Bisa dibilang, kedua gejala diabetes yaitu rasa haus/dehidrasi dan sering buang air kecil saling berkaitan.
6. Perubahan suasana hati
Kadar glukosa yang tinggi dapat mempengaruhi mood dan kondisi mental seseorang.
Fluktuasi kadar glukosa dapat menyebabkan perubahan mood, yang dapat mengiritasi seseorang dan menimbulkan masalah pada produktivitas kerja.
Hal tersebut dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.
Baca: Cegah Diabetes Sejak Dini, 8 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari, Mulai Roti Hingga Kopi Susu
Baca: Menjaga Keseimbangan Gula Darah Bagi Penderita Diabetes Tipe 2
7. Penglihatan kabur
Peningkatan kadar glukosa dalam tubuh menyebabkan edema makula atau radang lensa mata.
Hal tersebut dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sedang atau berat pada wanita penderita diabetes.
Segera lakukan deteksi dini dan penanganan gejala diabetes agar dapat membantu mengurangi risiko penglihatan kabur.
8. Periodontitis
Diabetes bisa menjadi faktor risiko utama periodontitis, yakni infeksi gusi yang parah.
Jika dibiarkan atau tidak segera ditangani, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak saraf dan membatasi suplai darah ke gigi.
Hal tersebut dapat menyebabkan gusi lunak dan penyakit gusi lainnya.
9. Infeksi kulit
Resistensi insulin dapat menyebabkan kondisi yang disebut acanthosis nigricans.
Acanthosis nigricans ini dapat ditandai dengan penebalan lipatan kulit, terutama pada daerah leher dan selangkangan.
Akibat penumpukan keringat pada lipatan tersebut, bisa timbul rasa gatal dan berujung pada infeksi kulit.
10. Luka yang sembuh perlahan
Proses penyembuhan luka bisa terjadi cukup lama atau lambat untuk pasien yang menderita diabetes.
Jika luka tidak sembuh dalam waktu lama, bisa jadi itu adalah tanda diabetes yang tidak boleh diabaikan.
11. Penurunan atau kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Diabetes dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang drastis atau penurunan berat badan pada penderita.
Beberapa wanita mungkin menunjukkan penurunan berat badan karena kehilangan nafsu makan, sementara yang lain menunjukkan kenaikan berat badan karena rasa lapar yang ekstrim.
Fluktuasi berat badan merupakan tanda diabetes pada wanita.
12. Infeksi saluran kemih
Resistensi insulin dapat berdampak negatif pada ginjal dan menyebabkan gagal ginjal atau kerusakan ginjal yang parah.
Hal ini juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, karena bakteriuria asimtomatik lebih banyak terdapat pada penderita diabetes.
13. Bau mulut
Pernapasan yang buruk atau halitosis merupakan tanda bahwa tingkat glukosa yang tinggi dalam tubuh, dan hal ini umum terjadi pada penderita diabetes melitus.
Sementara bau mulut atau nafas aseton terjadi karena ekskresi keton oleh hati.
Hal ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa untuk energi, sehingga mengambil lemak untuk produksi energi.
14. Mati rasa di tangan dan kaki
Masalah saraf seperti mati rasa di tangan dan kaki, kesemutan, berkurangnya sensasi dan rasa seperti terbakar di tangan dan kaki bisa menjadi tanda diabetes.
Hal ini terjadi karena berkurangnya suplai aliran darah ke berbagai bagian tubuh dan kerusakan saraf.
15. Bintik hitam di sekitar leher dan ketiak
Munculnya bintik hitam atau bercak di sekitar leher, selangkangan, dan ketiak sering terjadi ketika ada terlalu banyak glukosa dalam tubuh.
Ini adalah manifestasi kulit yang umum terjadi pada penderita pra-diabetes atau penderita diabetes.
(Tribunnews.com/Latifah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.