Cegah DBD dan Covid-19 di Jawa Barat, Pemprov Terima Bantuan Pihak Swasta
Kasus DBD meningkat hingga 93.178 kasus dengan 645 kasus kematian, menurut data Kementerian Kesehatan hingga 27 Oktober 2020
TRIBUNNEWS.COM – Memasuki musim penghujan ancaman penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) patut diwaspadai. Apalagi dilansir dari kompas.com, menurut Peneliti Utama World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta Prof Adi Utarini pada tahun 2020 ini kasus DBD mengalami peningkatan signifikan.
Menurut data Kementerian Kesehatan hingga 27 Oktober 2020 kasus DBD meningkat hingga 93.178 kasus dengan 645 kasus kematian. Tak hanya itu, sejak Januari 2020 hingga tanggal 18 November 2020 terdapat 95.471 kasus, dengan Kabupaten/Kota kasus tertinggi yaitu Buleleng, Bandung dan Badung.
Melihat angka tersebut, untuk mencegah DBD, selain dengan menerapkan gaya hidup sehat, masyarakat bisa melakukan PSN 3M Plus, seperti menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan barang bekas agar tak menjadi sarang nyamuk.
Selain itu lakukan juga pencegahan plus atau tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, sesama warga bergotong royong membersihkan lingkungan, memeriksa tempat-tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan yang terpenting menggunakan obat anti nyamuk.
Ancaman DBD di Tengah Pandemi Covid-19
Bila dibandingkan tahun lalu, ancaman DBD tahun ini terasa berbeda dan berat sebab terjadi di tengah pandemi virus Covid-19. Sejak Maret 2020 hingga sekarang tercatat 502.110 kasus terkonfirmasi positif. DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat menjadi wilayah dengan angka kasus tertinggi di Indonesia.
Maka dari itu, pencegahan dan penanggulangan wabah virus Covid-19 dan wabah Demam Berdarah Dengue menjadi salah satu perhatian, khususnya di provinsi Jawa Barat.
Menyadari ancaman nyata keduanya, dibutuhkan peran setiap sektor sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat Indonesia, salah satunya seperti yang dilakukan Enesis Group melalui Yayasan Enesis Indonesia.
Melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Yayasan Enesis Indonesia memberikan bantuan berupa 6200 APD untuk pencegahan COVID19, dan Soffell Lotion Anti Nyamuk 17.496 buah untuk pencegahan Demam Berdarah Dengue kepada masyarakat di Jawa Barat.
Penyerahan bantuan ini secara simbolis diberikan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil oleh Perwakilan Enesis Group yakni Chief Sales and Marketing Officer Ryan Tirta dan Ketua Yayasan Enesis Group Elkana Lewerissa di Gedung Pakuan, Bandung.
Selain menyerahkan bantuan, Yayasan Enesis Indonesia juga memberikan pengalaman menarik bagi Ridwan Kamil, yaitu mengajaknya untuk ikut dalam uji ampuh nyamuk menggunakan produk Soffell Lotion Anti Nyamuk.
Ryan Tirta mengatakan sejak awal pandemi Enesis Group telah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, seperti memberikan bantuan 144 ribu botol Antis Hand Sanitizer kepada warga Indonesia di Wuhan, Paket Kesehatan kepada BNPB, Vitamin C 1000mg gratis kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, 10.000 paket Kesehatan kepada transportasi umum seperti kereta, Trans Jakarta dan Bandara.
“Selain paket kesehatan untuk pencegahan Covid-19, kita tidak boleh melupakan bahwa ada wabah penyakit yang selalu menjadi perhatian kita setiap tahun yaitu DBD (Demam Berdarah Dengue). Provinsi Jawa Barat salah satu yang memiliki kasus DBD tinggi di tahun ini, untuk itu kami memberikan Lotion anti nyamuk sebagai bagian dari kampanye 3M plus mengoles lotion anti nyamuk untuk menekan angka DBD di Jawa Barat,” tutup Ryan Tirta.