Pusing Setelah Makan? Ketahui Penyebab dan Solusinya
Pusing setelah makan, Anda pernah mengalaminya? Bila iya, kondisi tersebut terasa sangat mengganggu.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Pusing setelah makan, Anda pernah mengalaminya? Bila iya, kondisi tersebut terasa sangat mengganggu.
Sebab, tubuh dipaksa tidak sempat menikmati rasa nyaman saat perut sudah kenyang setelah indra perasa dimanja.
Jenis sakit kepala ini bisa jadi ciri-ciri penyakit darah rendah atau hipotensi postprandial.
Dilansir dari Healthline, tekanan darah adalah kekuatan aliran darah yang menuju dinding pembuluh darah arteri.
Kadar tekanan darah bisa berubah-ubah sepanjang hari, tergantung jenis kegiatan.
Baca juga: Pusing karena Selulit Tak Juga Hilang, Coba Bantu Hilangkan dengan Rutin Konsumsi Makanan Ini
Olahraga bisa meningkatkan tekanan darah sementara. Sebaliknya, tidur bisa menurunkan tekanan darah.
Sementara tekanan darah turun setelah makan atau hipotensi postprandial jamak dialami kalangan orang lanjut usia atau lansia. Sekitar sepertiga lansia mengalami pusing setelah makan.
Pusing setelah makan dapat membuat penderita pingsan dan mengalami komplikasi serius.
Kabar baiknya, penyakit ini bisa dikelola dengan penyesuaian gaya hidup menjadi lebih sehat.
Kenapa kepala bisa pusing setelah makan?
Melansir Harvard Health Publishing, sistem pencernaan adalah proses rumit yang membutuhkan koordinasi bersama sistem saraf dan peredaran darah.
Baca juga: 5 Jenis Sakit Kepala yang Perlu Kamu Ketahui! Beda Jenis, Beda pula Cara Meredakannya
Baca juga: Mengetahui Risiko Tekanan Darah Rendah, Apakah Bisa Mengakibatkan Kematian?
Normalnya, proses mencerna makanan diawali dengan mengalirkan darah esktra ke perut dan usus kecil.
Untuk menunjang proses ini, jantung jadi berdetak lebih cepat dan pembuluh darah yang jauh dari sistem pencernaan akan menyempit.
Kedua aksi ini dilakukan untuk menjaga tekanan darah dan aliran darah ke otak, kaki, atau bagian lain tetap stabil.