Bagaimana Mencegah Kebutaan Pada Penderita Diabetes Mellitus?
Tidak pernah dibayangkan oleh Nita (42) yang harus kehilangan penglihatan alias buta sejak tujuh tahun silam. Ia seorang penderita diabetes mellitus.
Editor: Willem Jonata
Penyebabnya berbagai kelainan semisal katarak, kelainan refraksi, glaukoma, retinopati diabetik, dan lain lain.
Faktanya, banyak pasien yang tidak memeriksakan matanya karena belum memiliki keluhan atau tidak sempat periksa mata karena harus berobat untuk kompllikasi diabetes mellitus lainnya.
“Pemeriksaan/skrining mata pada pasien diabetes mellitus sangat penting untuk mencegah kebutaan dan harus menjadi bagian dari layanan rutin yang disediakan oleh fasilitas kesehatan terutama di fasilitas kesehatan primer,” tutur dr Yeni di acara Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) pada Jumat (11/12/2020).
Tanpa Gejala
Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Retinopati diabetik terjadi saat kadar darah yang tinggi merusak pembuluh darah di retina mata.
Pembuluh darah akan bocor sehingga muncul bintik-bintik perdarahan di retina. Hal ini menyebabkan penglihatan kabur hingga buta.
“Kerusakan pada retina ini sering tidak dirasakan oleh pasien terutama pada fase-fase awal penyakit, sehingga banyak pasien yang datang berobat pada keadaan yang sudah lanjut; dan perlu diingat Kondisi ini akan bersifat permanen apabila tidak segera ditangani dengan tepat," jelas Prof. dr. Arief S Kartasasmita, SpM(K), PhD.
Sebelum mengalami kebutaan, bisa dilakukan skrining dengan kamera fundus, foto retina. Bisa dilakukan perawatan laser dan pembedahan.
Ia menjelaskan, pemeriksaan mata secara teratur diperlukan untuk mendiagnosa retinopati diabetik pada tahap awal, sehingga dapat diberikan terapi yang akan mencegah kebutaan.
Program skrining di populasi akan efektif menurunkan angka kebutaan jika diatas 70 persen pasien DM mengikuti program.
Pemeriksaan mata pada pasien diabetes adalah intervensi yang paling hemat biaya untuk komplikasi diabetes.
"Fakta nasional retinopati diabetik merupakan fenomena gunung es. Baru 30 persen DM didiagnosis dan hanya 30 persen yang melakukan kontrol dengan baik," kata Prof Arief.
Berdasarkan hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan oleh Perdami dalam kurun 2014 hingga 2016, sebanyak delapan juta orang mengalami gangguan penglihatan, 1,6 juta menderita kebutaan, dan 6,4 juta menderita gangguan penglihatan skala sedang hingga berat.