Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Viral di Medsos Vaksin Covid-19 Bisa Perpanjang Alat Kelamin Pria, Kata Dokter Itu Hoax

Dalam unggahan yang viral itu, disebutkan jika vaksin covid-19 dapat memberbesar ukuran kelamin pria atau penis.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Viral di Medsos Vaksin Covid-19 Bisa Perpanjang Alat Kelamin Pria, Kata Dokter Itu Hoax
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas medis menunjukkan contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Media sosial (medsos) tengah dihebohkan dengan kabar terkait efek samping vaksin covid-19.

Dalam unggahan yang viral itu, disebutkan jika vaksin covid-19 dapat memberbesar ukuran kelamin pria atau penis.

Ditulis juga efek sampingnya mampu memperpanjang ukuran penis hingga sekitar 3 cm.

Sontak kabar tersebut langsung memancing reaksi yang beragam.

Menanggapi hal tersebut menurut Ahli Patologi Klinis sekaligus Wakil Direktur RS UNS Tonang Dwi Ardyanto kabar tersebut tidak benar alias hoax.

"Itu tidak benar," tegasnya, dalam acara Obrolan Virtual Tribunnews.com, Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Pakar: Saat Ini Tak Perlu Ributkan Mau Vaksin atau Tidak, Lebih Penting Sudah 3M atau Belum

Berita Rekomendasi

Dari segi medis sendiri, kata Tonang tak ada efek samping vaksin covid-19 mampu memberbesar ukuran penis.

Bahkan untuk efek samping lain juga belum dapat dibuktikan secara ilmiah.

"Sejauh ini tidak ada," katanya.

Hal tersebut berlaku bagi semua jenis vaksin covid-19.

Baik vaksin China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Pfizer-BioNTech, Oxford-AstraZeneca, Moderna mapun jenis vaksin Sinovac.


"Sejauh ini demikian," pungkasnya.

Dana Harus Tersedia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah memiliki anggaran untuk penyediaan hingga proses vaksinasi yang dilaksanakan secara gratis.

Sebab, vaksinasi Covid-19 merupakan program utama pemerintah tahun ini.

Adapun target masyarakat yang akan mendapatkan vaksin gratis serta jumlah vaksin yang diperlukan akan bergantung pada perhitungan Kementerian Kesehatan.

"Kami ikuti saja. Kalau kemarin disampaikan 182 juta, kemudian dengan berapa lama akan dilakukan itu kami mengikuti saja," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (6/1/2021).

"Apakah anggaran tersedia? Ya harus disediakan karena prioritas," jelas dia.

Sri Mulyani menegaskan, pemerintah memiliki ketersedian anggaran lantaran belanja negara tahun ini dialokasikan Rp 2.750 triliun di dalam APBN 2021.

Anggaran tersebut pun bsia direalokasi untuk vaksin yang merupakan kebutuhan utama tahun ini.

Sri Mulyani sebelumnya sempat memperkirakan untuk anggaran vaksinasi sendiri diperkirakan bakal mencapai lebih dari Rp 74 triliun.

Pemerintah sendiri telah mengalokasikan angagran vaksinasi sebesar Rp 60,5 triliun tahun ini dengan anggaran pengadaan vaksin sebesar Rp 18 triliun. Sri Mulyani juga telah menyiapkan sisa anggaran tahun 2020 sebesar Rp 47,07 triliun untuk program vaksinasi tahun ini.

"Kalau tidak punya? Ya pasti ada karena ini prioritas. Jangan lupa APBN 2021 itu total anggaran belanja mencapai Rp 2.750 triliun. Jadi kami bisa melakukan realokasi dalam Rp 2.750 triliun itu untuk vaksin yang menjadi utamanya," jelas Sri Mulyani.

Cara Kerja Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac

Pemerintah Indonesia telah mendatangkan 3 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang merupakan perusahaan asal China.

Kini pemerintah sudah mendistribusikan vaksin tersebut ke berbagai daerah dengan pengamanan ketat.

Diketahui, Sinovac memiliki metode inactivated untuk mematikan virus, sehingga vaksin virus corona mereka tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan. Sinovac telah melakukan tahap uji klinis untuk memastikan keamanannya.

Cara kerja vaksin Sinovac lawan virus corona

Dirangkum dari New York Times, berikut 6 cara kerja vaksin Sinovac:

1. Terbuat dari virus corona

Untuk membuat CoronaVac, para peneliti Sinovac memulainya dengan mengambil sampel virus corona dari pasien di China, Inggris, Italia, Spanyol, dan Swiss. Satu sampel dari China akhirnya menjadi dasar pembuatan vaksin.

CoronaVac bekerja dengan membuat antibodi untuk melawan virus corona SARS-CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus.

2. Menonaktifkan virus corona

Para peneliti menumbuhkan stok besar virus corona di sel ginjal monyet. Kemudian, mereka menonaktifkan virus dengan bahan kimia yang disebut beta-propiolakton. Virus corona yang tidak aktif tidak bisa lagi bereplikasi. Tetapi, protein mereka tetap utuh.

Para peneliti kemudian menarik virus yang tidak aktif dan mencampurkannya dengan sejumlah kecil senyawa berbasis aluminium yang disebut adjuvan. Adjuvan merangsang sistem kekebalan untuk meningkatkan responsnya terhadap vaksin.

3. Mendorong respons kekebalan tubuh

Karena virus corona di vaksin Sinovac sudah mati, maka bisa disuntikkan ke tubuh manusia tanpa menyebabkan Covid-19. Begitu masuk ke dalam tubuh, beberapa virus yang tidak aktif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen.

Sel yang membawa antigen merobek virus corona dan memunculkan beberapa fragmen di permukaannya. Lalu, sel T dalam tubuh mendeteksi fragmen tersebut.

Jika fragmen cocok dengan salah satu protein sel, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.

4. Membuat antibodi

Jenis sel kekebalan lain, sel B juga dapat menghadapi virus corona yang tidak aktif. Sel B memiliki protein dalam berbagai bentuk, dan beberapa mungkin memiliki bentuk yang tepat untuk menempel pada virus corona.

Ketika sel B terkunci, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus dan menampilkan fragmen virus corona di permukaannya. Sel T membantu mencocokkan fragmen dengan sel B.

Jika cocok, sel B juga diaktifkan, berkembang biak, dan mengeluarkan antibodi untuk melawan virus corona.

5. Menghentikan virus

Setelah divaksinasi dengan vaksin Sinovac, sistem kekebalan tubuh dapat merespons infeksi virus corona hidup. Sel B menghasilkan antibodi yang menempel pada virus corona dan mencegah virus memasuki sel. Jenis antibodi lain dapat memblokir virus dengan cara lain.

6. Mengingat virus

Setelah divaksinasi, sistem kekebalan tubuh memiliki sel khusus yang disebut sel B yang mungkin menyimpan informasi tentang virus corona selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade.

Catatan Redaksi:  Bersama kita lawan virus corona. Tribunsolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. ingat pesan ibu 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Viral di WA soal Vaksin Covid-19 Bisa Memperpanjang Alat Vital Pria, Ini Kata Dokter, Ternyata Hoax

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani Pastikan Pemerintah Miliki Anggaran untuk VaksinGratis"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas