Saran Dokter Kandungan dan Ahli Virus, Tunda Kehamilan Dua Bulan Setelah Suntik Vaksin Covid-19
Dokter kandungan dan ahli virus telah menyarankan wanita yang menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk tidak hamil selama 2 bulan usai vaksinasi covid
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Vaksin Covid-19 segera menyebar ke seluruh dunia begitu vaksin diluncurkan.
Target pemberian suntikan kepada setiap kelompok, berbeda-beda di setiap negara.
Namun rata-rata tenaga medis dan orang-orang yang terkait dengan pelayanan kesehatan diberi prioritas tahap pertama.
Sementara itu, dokter kebidanan dan kandungan dan ahli virus telah menyarankan wanita yang menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk tidak hamil selama dua bulan setelah divaksinasi.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 bagi Penyandang Kanker Perlu Pengawasan Medis Ketat, Ini Penjelasan Dokter
Baca juga: Program Vaksinasi Massal Akan Mempertimbangkan Ketersediaan Tenaga Vaksinator
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan wanita hamil untuk tidak divaksinasi. Namun vaksin bisa diberikan kepada wanita dengan kasus yang parah dan berisiko tinggi.
WHO mengatakan vaksin dapat diberikan pada ibu menyusui karena anak yang minum susu cenderung tidak terdampak.
Tetapi pakar kesehatan merekomendasikan untuk menghindari kehamilan hingga 8 minggu setelah mendapatkan vaksinasi.
Selanjutnya, keputusan untuk memberikan vaksin kepada wanita hamil harus diambil setelah diskusi intensif dengan profesional perawatan kesehatan dan mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya.
Karena beberapa vaksin mengandung virus hidup, yang dapat membahayakan janin.
Makanya para ahli merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi Covishield dan Covaxin selama kehamilan.
Virus mati telah digunakan di kedua vaksin. Namun, rata-rata produsen vaksin Covid-19 telah mengonfirmasi bahwa wanita hamil dan menyusui bukan bagian dari prioritas pemberian vaksin Covid-19.(GridHEALTH.id )