Bio Farma Siap Terima Kandidat Bibit Vaksin Merah Putih Maret 2021
Ali Ghufron Mukti menyampaikan, Maret atau paling lambat April 2021 kandidat vaksin akan diserahkan ke PT Bio Farma untuk diuji pada tahap selanjutnya
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bio Farma menyatakan, siap menerima bibit vaksin dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Rencananya, bibit vaksin tersebut akan diserahkan pada Maret 2021 untuk kemudian melalui uji praklinik dan uji klinik, serta diproses untuk perizinan.
Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, pihaknya telah memiliki pengalaman lebih dari 130 tahun di dunia vaksin.
Hal itu diungkap oleh Bambang dalam Dialog Produktif bertema “Vaksinasi Kian Meniti, Indonesia Bebas Pandemi” yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (9/2/2021).
“Jadi kompetensi kita selain memproduksi vaksin berbasis inactivated virus, juga di vaksin berbasis recombinant. Terkait vaksin merah putih, saat ini Bio Farma sudah bisa memproduksi sendiri vaksin hepatitis B berbasis recombinant yang tentu tidak jauh juga teknologi dan fasilitasnya dengan dengan vaksin Covid-19 berbasis recombinant,” terangnya.
Baca juga: TRIBUNNEWSWIKI - Mengenal Gejala dan Pencegahan Hepatitis E, Infeksi Hati Akut
Di kesempatan yang sama, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Ali Ghufron Mukti menyampaikan, pada Maret atau paling lambat April 2021 kandidat vaksin akan diserahkan ke PT. Bio Farma untuk diuji pada tahap selanjutnya
Proses selanjutnya adalah menguji keamanan dan khasiat vaksin.
“Dilakukan uji pra klinik dengan hewan percobaan, dan uji klinik I, II, dan III.
Semua uji klinik itu harus ditempuh. Setelah itu mengurus untuk mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM),” kata dia.
Selanjutnya Prof. Ali Ghufron menambahkan konteks pentingnya vaksin merah putih bagi kemandirian bangsa.
"Yang kedua kita tahu Indonesia itu negara besar, jadi kemandirian bangsa ini sangat penting untuk ekonomi ke depan, untuk itu tidak hanya vaksin bahkan segala peralatan Kesehatan ke depannya kita harus bisa mandiri,” kata Prof Ali.