Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Trik Sehat Pengidap Diabetes Saat Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

Antisipasi menghindari Covid-19 tentu amat diperlukan. Namun bukan berarti penyakit lain tidak diperhatikan.Seperti pengidap diabetes.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Trik Sehat Pengidap Diabetes Saat Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
Tribunnews.com
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat ini sudah memasuki bulan kedua di tahun 2021. Walau begitu, masa pandemik Covid-19 belum juga berlalu.

Peningkatan pasien yang tertular virus ini semakin melonjak, begitu juga di Indonesia. Jumlah kasus positif di Indonesia tembus hingga 1 juta pada Selasa (26/1/2021).

Antisipasi menghindari Covid-19 tentu amat diperlukan. Namun bukan berarti penyakit lain tidak diperhatikan.

Diabetes misalnya.

Penyakit ini menjadi paling banyak ditemukan di tengah masyarakat Indonesia.

Baca juga: Penderita Diabetes Jangan Sembarangan Konsumsi Buah, Ini Saran Ahli

Baca juga: Cara Mencegah Diabetes Secara Alami, Ikuti 5 Tips Ini

Begitu yang diungkapkan oleh dr. Lenny Sp.PD-KEMD dalam acara Diabetes Club yang diadakan oleh Radio Elshinta.

Berita Rekomendasi

"Setidaknya pengidap diabetes berada diangka 7% dari jumlah populasi seluruh rakyat Indonesia," katanya, Rabu (10/2/2021).

Lantas apa yang perlu diperhatikan oleh penyintas diabetes selama masa Pandemi Covid-19 ini?

Menurut dr. Lenny tidak ada yang berbeda dari pada tahun-tahun sebelumnya. Penyintas harus mengontrol gula darah agar tidak terjadi lonjakan.

Tentu untuk mengontrol gula darah tersebut, perlu adanya pengaturan pola makan yang baik.

Di antaranya mengurangi makanan yang memiliki karbohidrat tinggi.

Hal ini dikarenakan gula pada dasarnya berasal dari karbohidrat.

Porsi karbohidrat sehari maksimal adalah 60% dari apa yang kita makan. Tapi bukan berarti tidak makan karbohidrat sama sekali karena tubuh membutuhkan gula untuk energi.

Oleh karena itu kalau memang sedang dalam program mengurangi porsi makan, dr. Lenny menyarankan minimal mengonsumsi 20% karbohidrat dari porsi makan.

Selain itu dr. Lenny juga menganjurkan untuk makan tepat waktu untuk menghindari porsi makan yang berlebih-lebihan.

Misalnya seseorang makan tiga kali dalam sehari, maka jangan membuat rentang waktu yang lama antara makan pagi ke siang dan seterusnya.

Karena ini bisa menyebabkan seseorang merasa sangat lapar dan mengambil porsi yang besar saat makan tiba.

"Jadi mungkin bisa disertai camilan. Tentu harus diperhatikan juga karbohidrat dari camilan yang akan dipilih," katanya.

Maka ketika gula darah dapat terkontrol secara baik, maka tubuh tidak akan rentan dengan penyakit atau virus. Hal ini dikarenakan tubuh sudah memiliki kekebalan dan imun yang kuat. Sehingga ketika terinfeksi virus tidak akan sampai ke posisi yang kritis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas