Jantung Berdebar yang Perlu Diwaspadai
Gejala yang menandakan sakit jantung umumnya terjadi secara spontan, bahkan ketika sedang berbaring sembari menonton televisi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hati-hati jika Jantung berbedar kencang. Bukan tanda jatuh cinta, tapi mungkin saja menjadi sinyal awal seseorang memiliki penyakit jantung.
Meski jantung berdegup kencang ketika antusias, khawatir, atau cemas adalah hal wajar.
Namun, kadang jantung berdebar menandakan masalah yang kesehatan pelik seperti fibrilasi atrium, yang merupakan jenis aritmia.
Aritmia adalah kondisi ketika irama detak jantung lebih cepat, lebih lambat, atau tak beraturan karena adanya masalah kelistrikan pada jantung.
Baca juga: Sama-sama Nyeri di Bagian Dada, GERD Sering Dikira Penyakit Jantung
Fibrilasi atrium adalah nama lain irama detak jantung tak beraturan, seringnya cepat. Aritmia fibrilasi atrium bisa memicu serangan jantung atau stroke bila tanpa penanganan.
Berikut gejala jantung berdebar yang perlu diwaspadai seperti dikutip dari keterangan Primaya Hospital, Senin (15/2/2021) :
- Berdegup-degup
- Detak terdengar kencang
- Denyut di dada sangat terasa saat dipegang
Tapi ada beberapa gejala lain yang cenderung mengarah ke masalah jantung, seperti:
- Keringat dingin
- Nyeri di dada hingga lengan dan leher
- Napas tersengal
- Pusing
- Dada seperti diremas atau terbakar
Gejala yang menandakan sakit jantung umumnya terjadi secara spontan, bahkan ketika sedang berbaring sembari menonton televisi.
Penyebab Jantung Berdebar
Ada sejumlah penyebabnya jantung berdebar mulai gaya hidup, emosional, sampai masalah jantung.
- Tak cukup tidur.
- Berolahraga terlalu berat
- Minuman berkafein dan alkohol
- Terbiasa merokok
- Kosumsi narkotik ilegal
- Makanan pedas atau kaya bumbu
- Rasa antusias atau khawatir
- Stres atau cemas
- Serangan panik
- Obat (hanya obat tertentu): Inhaler asma, Obat hipertensi, Obat alergi, Antibiotik, Antidepresan? Obat jamur
- Aritmia
- Gangguan fungsi katup jantung
- Kardiomiopati hipertrofi (masalah otot dan dinding jantung)
- Gagal jantung
- Penyakit jantung bawaan
- atau masalah kesehatan lain, seperti Tiroid, kadar gula rendah, anemia, dan dehidrasi.