5 Makanan yang Harus Dihindari Agar Diare Tak Tambah Parah
Beberapa makanan mungkin dapat meredakan gejala diare, sementara beberapa makanan lainnya malah bisa membuat diare makin parah.
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Diare adalah kondisi yang umum terjadi. Biasanya, setiap orang mengalaminya setidaknya satu atau dua kali dalam setahun dan akan hilang sendiri dalam dua hingga tiga hari.
Selain feses yang berair, diare biasanya juga disertai gejala pencernaan lain, seperti kram, perut kembung dan sakit, urgensi untuk buang air besar (BAB), mual, hingga demam.
Pola makan seseorang sangat penting untuk diperhatikan ketika sedang mengalami diare.
Sebab, beberapa makanan mungkin dapat meredakan gejala diare, sementara beberapa makanan lainnya malah bisa membuat diare makin parah.
Menurut Medical News Today, beberapa jenis makanan yang perlu dihindari selama diare, antara lain:
1. Makanan pedas
Bahan-bahan makanan yang pedas bisa berperan sebagai iritan di organ pencernaan.
Itulah mengapa, orang-orang yang sedang diare dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang hambar, seperti pisang, bubur, oatmeal, kentang rebus, dan lainnya, karena lebih tidak berisiko mengganggu organ-organ pencernaan.
2. Makanan digoreng
Tidak disarankan makan makanan tinggi lemak atau minyak di masa pemulihan dari diare.
Ketika diare, organ pencernaan sedang sensitif sehingga memproses makann tinggi lemak dan minyak dapat membuat gejalanya semakin parah.
Makanan yang direbus dan dikukus bisa menjadi pilihan terbaik. Orang dengan diare bisa mengonsumsi sayur kukus atau rebus dan protein tanpa lemak.
3. Makanan bergula dan pemanis buatan
Gula yang masuk ke usus besar dapat mengganggu bakteri yang sudah sensitif di organ tersebut, sehingga dapat membuat diare semakin parah.
Ini termasuk jus buah dan buah-buahan tinggi gula.
Penderita diare juga harus menghindari pemanis buatan, karena beberapa jenis pemanis buatan memiliki efek pencahar.
4. Makanan tinggi serat
Umumnya, kita disarankan untuk makan makanan tinggi serat yang menyehatkan.
Namun, ketika sedang diare usahakan untuk tidak mengonsumsinya terlalu banyak karena serat membantu sistem pencernaan untuk aktif dan bisa membuat diare tambah parah.
Serat tidak larut adalah penyebab utamanya dan dapat ditemukan dalam makanan seperti olahan biji-bijian utuh, roti gandum, sereal gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Serat larut, seperti pektin yang ditemukan dalam apel dan pisang, sebenarnya dapat membantu seseorang pulih dari diare, tetapi asupan serat tetap harus dibatasi setidaknya pada hari pertama gejala diare muncul.
5. Makanan pemicu gas dan buah-buahan sitrus
Makanan lain yang juga disebut dapat mengiritasi usus antara lain makanan yang dapat memicu produksi gas di usus, seperti kubis, brokoli dan kol, serta buah-buahan sitrus.
Bawang, makanan olahan dan kemasan, sayur mentah, daging berlemak, hingga produk susu juga sebaiknya dihindari.
Minuman yang harus dihindari
Selain makanan, ada pula jenis minuman yang sebaiknya dihindari ketika sedang diare.
Salah satunya adalah minuman berkafeim seperti kopi, teh dan soda, yang dianggap dapat menstimulasi sistem pencernaan secara berlebih, sehingga membuat gejalanya tambah parah.
Minuman berkarbonasi juga bisa mengiritasi dan berkontribusi terhadap gejala diare lainnya, seperti kembung dan kram.
Sementara minuman olahraga yang mengandung elektrolit, memang bisa membantu mengatasi dehidrasi, namun minuman-minuman itu sering kali ditambahkan gula atau pemanis buatan.
Namun, air kelapa atau air yang mengandung elektrolit bisa menjadi alternatif.
Ketika sedang diare, pastikan kamu cukup istirahat karena tubuh yang terstimulasi stres bisa membuat diare semakin parah.
Batasi pula aktivitas fisik ketika gejala diare masih ada karena tubuh bisa mengalami dehidrasi.
Hidrasi adalah kuncinya ketika menghadapi diare. Jadi, minumlah banyak air sepanjang hari ketika sedang diare.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari 5 Makanan Ini Agar Diare Tak Tambah Parah"