Tujuh Penyakit Ini Perlu Diwapadai Saat Pasca Banjir, dari DBD Sampai Tipes
Infeksi kulit dapat terjadi akibat paparan langsung air banjir yang terkontamnasi bakteri pada kulit.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras mengguyur sejumlah daerah di Indonesia dan menyebabkan banjir, termasuk di beberapa titik di Jabodetabek.
Di tengah kesibukan menangani banjir di rumah atau membantu evakuasi anggota keluarga, jangan sepelekan penyakit yang mungkin menyerang kerika banjir melanda.
Seperti dirangkum dari sejumlah pemberitaan Kompas.com, beberapa penyakit tersebut di antarnya:
1. Infeksi Kulit
Infeksi kulit dapat terjadi akibat paparan langsung air banjir yang terkontamnasi bakteri pada kulit.
Kondisi ini dapat terjadi jika kita sedang dalam kondisi daya tahan tubuh lemah, atau bisa juga karena memiliki luka terbuka ketika terpapar air banjir.
Kondisi ini dapat membahayakan tubuh karena menimbulkan infeksi sekunder. Untuk mencegahnya, segera basuh tangan dan kaki yang terpapar air banjir dengan air bersih.
Baca juga: Hujan Lebat Diperkirakan Masih akan Guyur Wilayah DKI Jakarta Sepekan ke Depan
Dianjurkan pula untuk mencuci tangan sebelum makan untuk menghindari kuman dan bakteri.
Baca juga: Kementerian PUPR Segera Normalisasi Kali Bekasi Sepanjang 33 Km, Target 2 Tahun Selesai
2. Kencing tikus
Leptospirosis atau kencing tikus disebabkan oleh bakteri yang disebut Leptospira interrogans.
Penyebarannya bisa melalui sentuhan, yaitu saat menyentuh tanah atau air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi.
Gejala klinis leptospirosis sangat bervariasi, antara lain demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, muntah, kulit dan mata kuning, serta mata merah, sakit perut, diare, hingga ruam.
Pada kasus, leptospirosis dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan.
3. Diare
Diare disebabkan karena sumber air bersih, khususnya dari sumur dangkal, tercemar bakteri atau virus. Minimnya air bersih di pengungsian juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Selain itu, diare juga bisa terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus maupun bakteri.
Untuk mencegahnya, usahakan sering mencuci tangan dengan sabun, merebus air minum sampai mendidih dan hindari tumpukan sampah.
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Setelah banjir, waspadai adanya genangan air yang rentan digunakan sebagai tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti biang DBD.
Dengan meningkatnya populasi nyamuk, ancaman DBD juga semakin besar.
Jaga lingkungan sekitar tetap bersih dan pastikan tidak ada tempat yang potensial digunakan nyamuk berkembang biak.
5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA disebabkan bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Kondisi tubuh yang letih ketika terdampak banjir juga bisa menyebabkan seseorang lebih rentan terkena ISPA.
Gejala umum yang muncul seperti batuk, pilek, demam, nyeri dada, hingga sesak napas.
Untuk mencegah penularannya, tingkatkan daya tahan tubuh, biasakan menutup mulut saat batuk dan tidak meludah sembarangan.
6. Penyakit saluran pencernaan
Kebersihan asupan makanan dan minuman yang tidak terjaga juga bisa memicu penyakit saluran cerna. Gejala yang paling umum muncul adalah demam dan gangguan pencernaan.
7. Tipes (demam tifoid)
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Jika tidak segera ditangani, pengidapnya dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia, pleuritis, miokarditis (peradangan otot jantung), gagal jantung akut, bahkan kematian.
Untuk mencegahnya, pastikan mengonsumsi makanan dan minuman yang higienis serta rajin mencuci tangan.
Bagi orang-orang yang terdampak banjir, pastikan selalu menjaga kebersihan lingkungan, terutama pasca-banjir.
Gunakan berbagai alat pelindung ketika membersihkan bekas banjir, seperti masker, sarung tangan dan sepatu bot.
Laporan: Nabilla Tashandra
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Waspadai 7 Penyakit yang Mengintai Usai Banjir