Melatih Kecerdasan Emosional di Masa Pandemi Covid-19 Dibutuhkan Anak-anak
Aisah Indati mengatakan, kegiatan yang melibatkan anak dan orang tua dibutuhkan di masa pandemi Covid-19 ini.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog Perkembangan Anak dari Universitas Gadjah Mada Dr Aisah Indati M.S. mengatakan, kegiatan yang melibatkan anak dan orang tua dibutuhkan di masa pandemi Covid-19 ini.
Hal ini perlu dilakukan, karena anak mulai merasa jenuh akibat selalu berada di rumah. Aisah mengatakan anak membutuhkan stimulasi.
“Pada masa keemasan ini dibutuhkan beberapa stimulasi dari lingkungan sekitar, supaya anak mengalami perkembangan yang optimal,” ujar Aisah melalui keterangan tertulis, Jumat (26/2/2021).
Perkembangan optimal akan sulit dicapai jika anak lebih banyak menghabiskan waktu hanya dengan bermain games di gawai ataupun hanya menonton.
Baca juga: Tes Logika: Uji Kecerdasanmu Melalui 10 Gambar Ini, Bisa Jawab Nggak?
Terdapat sembilan bentuk kecerdasan yang dikenal dengan istilah kecerdasan majemuk.
Kesembilan kecerdasan majemuk tersebut adalah kecerdasan musikal, naturalis, linguistik, interpersonal, intrapersonal, visual atau spasial, logika matematika, kinestetik, dan kecerdasan moral.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Orangtua untuk Mendidik Buah Hati di Era Digital? Pola Asuh Ini Jadi Solusi
Aisah mengatakan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal termasuk ke dalam kecerdasan emosional.
“Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengenali dan mengekspresikan emosi, mengasimilasi emosi dengan pikiran, berpikir dan menalar dengan emosi, dan meregulasi emosi diri sendiri dan orang lain,” kata Aisah.
Sementara itu, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Richard Panelewen, mengatakan kolaborasi orang tua dan anak dibutuhkan selama pandemi Covid-19.
Pihaknya mengeluarkan produk Faber-Castell Creative Art Series yang menjadi wadah eksplorasi anak dan orang tua. Bahkan dalam proses pembelajaran dapat digunakan karena sesuai standar Kurikulum 2013.
"Menyesuaikan kebutuhan tidak hanya bagi anak, namun orang tua dan juga dewasa, termasuk para tenaga pengajar yang disesuaikan Kurikulum 2013," ucap Richard.
Melalui kegiatan bersama tersebut, kebutuhan anak untuk mendapatkan pendidikan yang bernilai positif dan memiliki unsur kreativitas dapat dilakukan.