Batuk-batuk Meski Negatif Covid-19, Waspada TBC, Sebab Gejalanya Mirip
Satu di antara gejala yang paling umum terjadi pada penderita TBC adalah batuk hingga lebih dua minggu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Selain Covid-19, penyakit menular Tuberkolosis (TBC) juga perlu diwaspadai.
TBC dan Covid-19 memiliki gejala yang mirip, yakni batuk dan demam.
Meski demikian, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, salah satu gejala yang paling umum terjadi pada penderita TBC adalah batuk hingga lebih dua minggu.
"Kami (Kemenkes) mengimbau masyarakat yang memiliki gejala atau keluarganya memiliki gejala batuk lebih dari 2 minggu, tidak sembuh dengan pengobatan obat batuk biasa untuk segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan," ujarnya dalam kegiatan Temu Media secara virtual Hari Tuberkulosis tahun 2021, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: Dinyatakan Negatif Lewat Tes, Tapi Masih Alami Gejala Covid-19, Apakah Itu Menular?
Saat ini menurut Nadia, dalam menekan laju penularan Covid-19, di rumah sakit maupun fasyankes ruang pemeriksaan Covid-19 dan TBC terpisah.
"Tidak perlu takut untuk mendatangi puskesmas atau rumah sakit untuk memeriksakan kondisi," pesan Nadia.
Sementara itu Dokter Paru sekaligus Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menerangkan, dalam mengidentifikasi apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau TBC tidak bisa hanya dilakukan pemeriksaan langsung.
Baca juga: 313 Kabupaten dan Kota di Indonesia Masuk Zona Oranye Covid-19
Seseorang yang batuk dan demam namun hasil tes Covid-19 negatif, perlu dicurigai TBC sehingga dianjurkan memeriksakan diri lanjutan untuk melakukan pemeriksaan dahak.
Dalam satu kasus positif TBC, setidaknya ada 10-15 orang yang dilakukan pelacakan kontak.
"Termasuk tadi menghubungi orang yang kita curigai mungkin tuberkulosis tadi untuk bisa datang dan memeriksakan dahaknya ke Puskesmas. Jadi memang kita masih melakukan pemeriksaan ataupun penemuan kasus secara aktif ini dengan bagaimana skenario terbaik untuk tetap menjaga protokol kesehatan untuk tetap bisa kita terapkan," jelas dia.