Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Berapa Usia Kehamilan yang Ideal Agar Tetap Sehat Saat Jalankan Puasa?

Ibu hamil yang menjalankan ibadah puasa tak jarang dihantui rasa khawatir.Nah, pada usia kehamilan keberapa kah yang aman untuk berpuasa agar aman?

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Berapa Usia Kehamilan yang Ideal Agar Tetap Sehat Saat Jalankan Puasa?
Tribun Network
Berapa Usia Kehamilan yang Ideal Agar Tetap Sehat Saat Jalankan Puasa? 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu hamil yang menjalankan ibadah puasa tak jarang dihantui rasa khawatir, mengingat kondisi fisiknya yang berbeda dengan kondisi normal.

Nah, pada usia kehamilan keberapa kah yang aman untuk berpuasa agar ibu dan janin tetap sehat?

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG, M.Kes mengatakan bahwa ibu hamil dapat berpuasa jika kondisi kehamilannya sehat dan telah memasuki usia 4 hingga 7 bulan.

Menurutnya, pada awal trimester 2 hingga awal trimester 3, kondisi kandungan biasanya cukup kuat dan stabil.

Baca juga: Dalam Kondisi Tertentu, Ibu Hamil Tak Disarankan Berpuasa, Ketahui Apa Saja Itu?

Baca juga: Ibu Hamil Boleh Berpuasa, Tapi Bagaimana Penuhi Nutrisi Tuk Bayinya? Ini Makanan Rekomendasi Dokter

"Waktu yang paling ideal untuk ibu hamil yang akan berpuasa adalah ketika usia kehamilan 4 hingga 7 bulan, karena pada saat itu kondisi kehamilan relatif dalam kondisi stabil," ujar dr Bambang, kepada Tribunnews, Rabu (31/3/2021).

Ia menjelaskan bahwa usia kandungan di trimester awal yakni sebelum memasuki 4 bulan juga dianggap aman untuk menunaikan ibadah puasa, namun pada trimester tersebut biasanya kondisi ibu hamil masih rentan mengalami mual.

BERITA TERKAIT

Ini biasa terjadi pada sebagian ibu hamil karena merupakan gejala yang umum pada masa kehamilan trimester pertama.

ibu hamil puasa
ibu hamil puasa (net)

Tentunya kondisi mual, muntah hingga pusing ini dapat menimbulkan gangguan fisik pada ibu hamil.

Sehingga berpuasa pada usia kehamilan di bawah 4 bulan, biasanya tidak disarankan oleh dokter kandungan.

"Pada usia kehamilan sebelum 4 bulan sebenarnya juga termasuk aman untuk berpuasa, namun sering kali ibu hamil merasa mual, muntah dan pusing sehingga akan mengganggu kondisi fisik jika dipaksakan berpuasa," jelas dr Bambang.

Selain itu, ibu hamil yang usia kehamilannya memasuki 8 bulan pun tidak disarankan untuk berpuasa.

Hal itu karena asupan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil pada usia kehamilan 8 hingga 9 bulan akan jauh lebih banyak dibandingkan ibu hamil yang memiliki usia kehamilan 4 hingga 7 bulan.

Sehingga dokter pun tidak menyarankan ibu hamil berpuasa pada usia kehamilan di atas 7 bulan.

"Begitu pula pada usia kehamilan di atas 7 bulan, janin cenderung membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak," kata dr Bambang.

Saat ibu hamil berpuasa ketika usia kehamilannya memasuki 8 bulan, kata dr Bambang, tentunya berpotensi menimbulkan rasa cepat lelah dan lemas, ini tentunya tidak baik bagi kandungannya.

"Sehingga lebih berisiko bagi seorang ibu hamil untuk menjalani puasa, terutama jika badan terasa sering letih, lesu dan lemas," pungkas dr Bambang.

Menjaga Nutrisi Ibu Hamil Selama Puasa
Sebagian ibu hamil yang hendak berpuasa selama bulan ramadan merasa khawatir apakah nutrisi yang dibutuhkan janin dalam kandungan mereka akan tercukupi, saat menjalani ibadah puasa di tengah kondisi kehamilannya.

Namun, sebenarnya mereka tidak perlu khawatir karena nutrisi yang mereka butuhkan untuk kesehatan dirinya dan bayi yang dikandungnya akan tetap terpenuhi.

Hanya saja saat bulan ramadan, waktu perolehan nutrisi ini bergeser menjadi sast sahur dan buka puasa.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG, M.Kes mengatakan ada perubahan waktu dalam mendapatkan asupam nutrisi bagi ibu hamil yang menjalankan ibadah puasa.

"Sebenarnya saat puasa, seorang ibu hamil tidak akan kehilangan nutrisi, hanya saja waktu untuk memperoleh nutrisi tersebut yang berubah," kata dr Bambang.

Ia pun menyebutkan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil agar kandungannya tetap sehat selama berpuasa.

Termasuk pentingnya konsumsi air minimal 2 liter setiap harinya.

"Komposisi gizi seimbang yang harus terpenuhi adalah 50 persen karbohidrat, 30 persen protein, 10 hingga 20 persen lemak dan minimal 2 liter air," jelas dr Bambang.

Semua kebutuhan untuk mencukupi nutrisi bagi ibu hamil, kata dia, dapat dipenuhi saat momen sahur dan berbuka puasa.

"Ini dapat dipenuhi saat sahur dan berbuka," papar dr Bambang.

Ia menambahkan, ada beberapa kondisi kesehatan ibu hamil yang tidak diizinkan untuk menjalani ibadah puasa selama bulan ramadan.

Mulai dari ibu hamil yang menderita penyakit hipertensi, diabetes, hingga pernah menjalani persalinan prematur dan kurang gizi.

Berbuka Puasa Nikmat di HARRIS Hotel Tebet Jakarta
Ilustrasi menu buka puasa HARRIS Hotel Tebet Jakarta)

"Beberapa kondisi yang disarankan untuk tidak menjalani ibadah puasa adalah ibu hamil dengan hipertensi, diabetes, mual muntah berkepanjangan, riwayat persalinan prematur, riwayat luaran persalinan yang buruk, gizi yang kurang, dan kondisi yang mengharuskan konsumsi obat secara teratur," tutur dr Bambang.

Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah ibu hamil ini bisa menjalani ibadah puasa atau tidak, perlu dilakukan deteksi faktor risiko.

Ia pun menyarankan agar para calon ibu ini memeriksakan kondisi kesehatan dan kandungannya kepada dokter yang biasa melakukan pemeriksaan padanya.

"Tentu saja untuk melakukan deteksi faktor risiko, ibu hamil dapat berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter yang merawat sehingga bisa diketahui aman atau tidaknya menjalani ibadah puasa," jelas dr Bambang.
dr Bambang menjelaskan bahwa tidak semua ibu hamil diizinkan untuk berpuasa, karena ada sebagian ibu hamil yang mengalami kondisi tertentu.

Sehingga jika ia berpuasa, dikhawatirkan akan mengganggu kondisi kesehatannya maupun janin yang dikandungnya.

"Berbagai sumber menyatakan bahwa ibu hamil diperbolehkan menjalani ibadah puasa ramadan, namun perlu dipahami bahwa tidak semua ibu hamil diperkenankan untuk berpuasa," kata dr Bambang.

Ia kemudian menjelaskan bahwa ibu hamil yang memiliki niat untuk berpuasa, tentunya harus memenuhi syarat utama yakni kondisinya benar-benar dalam keadaan sehat.

Ini berarti ibu hamil yang berpuasa, tidak boleh memiliki masalah kesehatan, baik pada dirinya maupun berkaitan dengan janin yang sedang dikandungnya.

"Syarat utama bagi ibu hamil yang akan menjalani ibadah puasa adalah harus dalam keadaan yang benar-benar sehat, artinya saat ini tidak mempunyai masalah kesehatan terkait dengan kehamilannya atau kesehatan tubuhnya," tegas dr Bambang.

Selain itu, ibu hamil yang hendak berpuasa tidak sedang menjalani pengobatan rutin.

"Dan sedang tidak mendapat mendapat pengobatan rutin atas suatu kondisi tertentu," pungkas dr Bambang.
--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas