Kebutuhan Nutrisi Lansia Saat Berpuasa, Apa yang Perlu Diperhatikan?
Kondisi fisik seorang lansia secara umum berbeda dengan seorang dewasa muda. Oleh karena itu, manula harus memperhatikan nutrisi.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebutuhan nutrisi memang perlu untuk menunjang aktivitas yang dilakukan setiap manusia.
Apalagi saat menjalani puasa Ramadan, tak hanya usia remaja, bahkan lanjut usia (lansia) juga membutuhkan nutrisi yang baik untuk menjalankan puasa.
Kondisi fisik seorang lansia secara umum berbeda dengan seorang dewasa muda. Oleh karena itu, manula harus memperhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya.
Saat acara live Facebook bersama KlikDokter bertajuk Nutrisi Untuk Tingkatkan Imunitas Lansia Selama Ramdhan, dr Ida Gunawan, MS, SpGK (K) memberikan informasi terkait kebutuhan lansia pada saat puasa.
Baca juga: Ini Akibatnya Jika Lansia Kekurangan Nutrisi, Risiko Patah Tulang, Infeksi Hingga Kelelahan
“Prinsipnya adalah ikut dengan prinsip gizi seimbang, perhatikan istilah 3 J, yang pertama adalah Jumlah Kalori, Jenis Makanan, dan terakhir adalah Jadwal Makan,” kata Dokrer Ida, Selasa (6/4/2021).
Jumlah Kalori
Jumlah kalori (Kkal) menjadi tingkatan pertama untuk kebutuhan nutrisi pada lansia.
Karena seharunya jumlah kalori lansia pada saat berpuasa dan tidak berpuasa itu sama, dalam satu hari lansia umur 50-64 untuk laki-laki 2150 kkal/hari, perempuan 1800 kkal/hari, sedangkan umur 65-80, untuk laki-laki 1800 kkal/hari, perempuan 1550 kkal/hari, dan usia diatas 80 untuk laki-laki 1600 kkal/hari, perempuan 1400 kkal/hari.
“Yang menjadi masalah asupan lansia ini menjadi sedikit pada waktu bulan Ramadhan. Kondisi inilah yang harus dipertimbangkan lagi untuk pemberian supplement seperti susu,” ungkapnya.
Jenis Makanan
Jenis makanan memang harus menjadi perhatian untuk diberikan setiap buka puasa ataupun saat sahur.
Di dalam makanan lansia juga harus ada seperti Karbohidrat 45-60 persen kalori total, karbo komplek, protein hewani dan nabati, lemak omega 3, 6, 99, serat, vitamin A, B12, C, D dan E dan mineral serta cairan air.
Jadwal Makan
Menurutnya, pada waktu berbuka hindari makanan yang terlalu manis, jangan hanya mengkonsumsi sirup, hal itu tidak dianjurkan.
Kemudian makan malam sebelum terawih harus dilakukan pada saat sahur diberikan sedekat mungkin dengan subuh dan diutamakan untuk makanan yang tinggi serat.
Tidak melewatkan waktu makan berbuka atau sahur, saat berbuka hindari makanan yang terlalu manis, makan malam setelah salat magrib sebelum terawih, saat sahur (berdekatan dengan subuh).
Berikut adalah jadwal minum yang di anjurkan oleh dr Ida Gunawan, MS, SpGK (K) saat bulan puasa berlangsung.
Jadwal minum, 18.00 1 gelas setelah adzan magrib, 18:15 satu gelas setelah sholat magrib, 18:30 satu gelas setelah makan berat, 19:00 satu gelas sebelum sholat isya, 03:00 satu gelas setelah bangun sahur, dan 04:00 satu gelas setelah makan sahur.
Terakhir, ia mengimbau agar tidak melupakan dan melalaikan jadwal makan khususnya bagi para lansia.