Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penyebab Diabetes Tipe 1 dan 2 Beda, Bagaimana Pengobatannya?

Terdapat perbedaan antara penyebab munculnya penyakit diabetes tipe 1 dan 2. Bagaimana dengan pengobatannya?

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Penyebab Diabetes Tipe 1 dan 2 Beda, Bagaimana Pengobatannya?
Shutterstock
Ilustrasi. Penyebab Diabetes Tipe 1 dan 2 Beda, Bagaimana Pengobatannya? 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Endokrin-Metabolik-Diabetes) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, dr. Marina Epriliawati, Sp.PD, KEMD mengatakan terdapat perbedaan antara penyebab munculnya penyakit diabetes tipe 1 dan 2.

Diabetes tipe 1 yang umumnya dialami anak-anak atau usia muda, biasanya disebabkan oleh proses autoimun yang merusak pankreas.

Pada kondisi ini, pankreas pun akhirnya tidak dapat memproduksi insulin, sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah.

"Bagi tipe 1 biasanya disebabkan karena proses autoimun yang merusak pankreas yang menyebabkan insulin hampir tidak ada kadarnya di dalam diri kita," ujar dr Marina, dalam talk show live Instagram @radiokesehatan, Senin (19/4/2021).

Suntikan Insulin D-100 Insulin yang dimiliki sebuah rumah sakit besar di Kyoto Jepang bisa melakukan pengambilan vaksin sebanyak 7 kali dari dalam botolnya.
Suntikan Insulin D-100 Insulin yang dimiliki sebuah rumah sakit besar di Kyoto Jepang bisa melakukan pengambilan vaksin sebanyak 7 kali dari dalam botolnya. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Biasanya, pengobatan yang dilakukan terhadap penderita diabetes tipe ini adalah melalui pemberian insulin suntik setiap hari.

Upaya ini untuk mengendalikan kadar gula darah agar tetap normal.

Berita Rekomendasi

Sementara untuk penyebab diabetes tipe 2 tidak hanya karena kurangnya produksi insulin, namun juga terjadi resistensi insulin.

"Kalau diabetes tipe 2 memang terjadi juga kekurangan produksi insulin, tapi dia juga ada masalah lain yaitu kurang baiknya kerja insulin yang disebut sebagai resistensi insulin, kata dr Marina.

Upaya pengobatan terhadap penderita diabetes tipe 2 berbeda dengan tipe 1.

Karena hanya sebagian pasien diabetes tipe 2 yang memerlukan insulin untuk mengendalikan gula darahnya.

Penderita diabetes tipe 2 umumnya akan diberikan obat antidiabetes.

Tips kesehatan untuk menjaga kadar gula darah normal, ganti gula pasir ke bahan pemanis sukralosa.
Tips kesehatan untuk menjaga kadar gula darah normal, ganti gula pasir ke bahan pemanis sukralosa. (Shutterstock)

Indonesia menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia.

Angka prevalensi penderita penyakit diabetes di masa pandemi virus corona (Covid-19) pun mencapai 6,2 persen jika dibandingakan tahun sebelumnya.

Terkait penyakit ini, banyak orang yang sering menyebut 'diabetes tipe 1 dan tipe 2'.

Lalu apa perbedaan dua tipe diabetes ini ?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Endokrin-Metabolik-Diabetes) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, dr. Marina Epriliawati, Sp.PD, KEMD menjelaskan bahwa diabetes tipe 1 biasa dialami anak-anak dan mereka yang masih tergolong usia muda.

"Ada beberapa macam sebenarnya pasien diabetes ini, ada yang namanya pasien diabetes tipe 1, biasanya terjadi pada anak-anak atau pada usia muda," papar dr Marina.

Ia menyampaikan, penderita diabetes tipe 1 ini biasanya menyadari penyakitnya itu saat memeriksakan kondisinya kali pertama ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit.

Karena umumnya gejala yang ditunjukkan berlangsung cepat dan mengarah ke kategori berat.

"Kemudian kejadiannya cepat atau mendadak dan langsung berat, jadi pasien biasanya pertama kali ketahuannya itu pas ke rumah sakit karena ada kondisi yang berat," tutur dr Marina.

Sementara untuk diabetes tipe 2 umumnya dialami mereka yang berusia dewasa hingga lanjut usia (lansia).

"Kemudian ada diabetes tipe 2, di mana pasien tipe 2 ini biasanya terjadi pada orang-orang yang usianya sudah dewasa," kata dr Marina.

dr Marina menyebut 90 persen penderita diabetes merupakan pasien dengan diabetes tipe 2.

"Nah diabetes tipe 2 ini sebenarnya yang paling banyak, jadi sekitar 90 persen dari pasien diabetes itu pasien tipe 2," pungkas dr Marina.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok Prof Dr Mardi Santoso mengatakan bahwa penyakit ini sangat berbahaya karena bisa memicu terjadinya komplikasi jika tidak dikendalikan melalui gaya hidup.

"Diabetes perlu dikendalikan dan diperhatikan secara rutin karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti komplikasi di organ penting tubuh, yakni mata, jantung, ginjal dan otak," kata Prof Mardi, dalam webinar Daewoong Media Day bertajuk 'Pengobatan dan Pengendalian Diabetes yang Semakin Meningkat Pesat Di Era New Normal', Selasa (6/4/2021) lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas