Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa itu Gangguan Kecemasan? Berikut Ini Penyebab, Gejala, dan Dampaknya pada Tubuh

Penjelasan tentang gangguan kecemasan, jenis-jenisnya, ciri gejala kecemasan pada tubuh, hingga dampaknya pada kesehatan fisik.

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Apa itu Gangguan Kecemasan? Berikut Ini Penyebab, Gejala, dan Dampaknya pada Tubuh
Freepik
Simak penjelasan tentang gangguan kecemasan, jenis-jenisnya, ciri gejala kecemasan pada tubuh, hingga dampaknya pada kesehatan fisik. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan tentang gangguan kecemasan, jenis-jenisnya, ciri gejala kecemasan pada tubuh, hingga dampaknya pada kesehatan fisik.

Gangguan kecemasan bisa terjadi pada banyak orang.

Gangguan ini dapat memicu depresi pada tingkat lebih tinggi.

Penelitian dari Aliansi Nasional untuk Penyakit Mental (NAMI) di Amerika Serikat menunjukan 60% orang dengan kecemasan juga akan memiliki gejala depresi.

Oleh karena itu, penting untuk mengantisipasi depresi dengan segera memeriksakan diri ketika menyadari memiliki gangguan kecemasan.

Baca juga: Cara Mengatasi Kecemasan dan Stres Berlebihan Secara Alami, Berikut 6 Tipsnya

Baca juga: 10 Manfaat Meditasi bagi Kesehatan, Salah Satunya Bisa Mengurangi Stres

Penyebab Gangguan Kecemasan

Dilansir Medical News Today, ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab gangguan kecemasan, antara lain:

Berita Rekomendasi

1. Genetika

Riwayat keluarga gangguan kecemasan atau kondisi kesehatan mental lainnya lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan daripada yang lain.

2. Kepribadian

Trauma semasa kanak-kanak, seperti rasa malu berlebihan hingga mudah gugup dalam situasi baru, dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

3. Stres

Stres berlebih dapat memicu kecemasan, sehingga penting untuk belajar mengelola stres dengan baik agar tidak menimbulkan efek negatif lainnya.

4. Masalah kesehatan lainnya

Kesehatan fisik juga bisa memicu gangguan kecemasan, seperti gangguan tiroid atau masalah jantung dapat memicu atau memperburuk gejala kecemasan.

Baca juga: Lebih Dari 20% Anak Muda Jepang Kena Depresi, Stres, Akibat Corona

Baca juga: Apa Itu Gangguan Bipolar? Simak Penjelasan, Jenis serta Penyebab Terjadinya

Gejala Gangguan Kecemasan

Pada dasarnya, tidak ada tanda pasti pada fisik ketika seseorang mengalami gangguan kecemasan.

Namun, ada beberapa hal yang menjadi ciri umum seseorang mengalami gangguan kecemasan menurut berbagai penelitian.

Berikut ini gejala yang sering kali dialami oleh mereka yang memiliki gangguan kecemasan.

- Lekas marah dan frustrasi

- Ketidakmampuan untuk bersantai

- Kebutuhan akan perfeksionisme

- Keinginan untuk tetap sibuk sepanjang waktu

- Terlalu banyak berpikir dan terlalu menganalisis

- Kecemasan antisipatif atau kecemasan sebelum kejadian

Baca juga: Bisa untuk Menurunkan Stres, Ini Daftar Manfaat Mengonsumsi Buah Nanas yang Segar

Baca juga: 3 Tips Mengelola Stres untuk Para Ibu yang WFH, Kawan Puan Perlu Coba!

Dampak pada Kesehatan Tubuh

Efek dari gangguan kecemasan bisa mempengaruhi hormon hingga merangsang organ tubuh lain untuk bekerja di atas rata-rata.

Hal ini karena dalam gangguan kecemasan, terdapat produksi hormon berlebih yang dapat merangsang organ tubuh lain.

Misalnya, jantung yang akan bekerja lebih cepat, paru-paru yang memompa udara lebih banyak, hingga fungsi sistem pencernaan yang kacau.

Berikut ini dampak gangguan kecemasan pada tubuh:

- Peningkatan detak jantung dan pernapasan lebih cepat

- Masalah tidur hingga insomnia atau migerain

- Perubahan nafsu makan

- Masalah pencernaan

Mengingat dampaknya yang bisa menjalar ke berbagai kesehatan, dari gangguan fisik hingga mental lainnya, maka gangguan kecemasan tidak bisa diabaikan.

Jika tidak bisa dikendalikan oleh diri sendiri atau lingkungan sekitar, sebaiknya periksakan diri ke psikolog atau psikiater.

Berikut ini waktu yang tepat untuk memeriksakan diri jika salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:

- Jika gangguan kecemasan mempengaruhi hubungan, kesehatan, atau penerimaa diri lebih jauh lagi.

- Jika berakibat mengonsumsi alkohol atau obat-obatan lainya secara berlebihan untuk mengatasi gejalanya tanpa resep dokter.

- Jika berakibat munculnya gejala kesehatan mental lainnya, seperti depresi.

Artikel lain terkait kesehatan

(Tribunnews/Triyo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas