Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Varian Delta Gampang Menular, Pakar Beri Saran sebagai Antisipasi, Singgung Penerapan Prokes

Beberapa studi menunjukan bahwa varian B.1617.2 asal India atau yang kini dinamai varian Delta memiliki sifat gampang menular.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Varian Delta Gampang Menular, Pakar Beri Saran sebagai Antisipasi, Singgung Penerapan Prokes
kompas
ILustrasin virus corona. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa studi menunjukan bahwa varian B.1617.2 asal India atau yang kini dinamai varian Delta memiliki sifat gampang menular.

Meski demikian, Ketua Tim Peneliti WGS SARS-CoV-2, FK-KMK UGM dr. Gunadi PhD, Sp.BA, mengatakan, faktor utama yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus karena adanya interaksi sosial yang masif dan pelanggaran protokol kesehatan saat libur Idul Fitri.

Hal ini diperburuk dengan adanya varian baru yang lebih cepat penyebarannya.

“Makin tinggi interaksi sosial yang terjadi, maka peluang terjadinya lonjakan kasus makin tinggi,” ungkap dr. Gunadi diketerangannya seperti Selasa (15/5/2021).

Baca juga: Sebaran 145 Varian Baru Corona Ada di 12 Provinsi di Indonesia, Didominasi Varian Delta

Masyarakat diharapkan agar memperketat kembali protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, ditambah menghindari kerumunan dan mengurangi perjalanan yang tidak perlu.

Berita Rekomendasi

“Karena interaksi sosial yang tinggi ditambah tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan meningkatkan transmisi virus sehingga mendorong lonjakan kasus,” imbaunya.

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. (freepik.com)

Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid,
mengimbau agar masyarakat tidak jenuh dan bosan untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. 

Hal ini juga berlaku bagi yang telah divaksinasi. 

"Kita tentu saja tidak ingin lonjakan kasus yang terjadi di sejumlah provinsi dan mengakibatkan angka keterisian rumah sakit melonjak drastis terjadi di daerah tempat kita tinggal. Kita harus memikirkan bukan hanya kesehatan diri kita sendiri, namun juga anggota keluarga kita yang lain dan juga tenaga kesehatan yang bekerja sangat keras dalam menangani pasien,” pesan dr.Nadia.

Diketahui sebelumnya, baik penelitian WGS SARS-CoV-2, FK-KMK UGM maupun The Lancet menunjukan varian Delta berhubungan dengan usia pasien.

Semakin tua pasien COVID-19 maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut.

Dalam penelitian The Lancet, disebutkan pula bahwa varian Delta dapat menginfeksi kembali pasien COVID-19 dan makin memperlemah kekebalan tubuh pasien.

Padahal apabila sudah terinfeksi COVID-19 pasien mendapatkan antibodi secara alami.

Kemudian varian Delta juga bisa menurunkan kekebalan tubuh seseorang dengan usia yang lebih tua meskipun sudah divaksinasi dua dosis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas