FDA AS Sebut Hand Sanitizer Sebabkan Mual, Sakit Kepala, Sampai Harus Dirawat di Rumah Sakit
Hand sanitizer yang biasa digunakan selama pandemi virus corona (Covid-19) disebut berpotensi membuat penggunanya merasakan efek samping seperti mual.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Cairan pembersih tangan (hand sanitizer) yang biasa digunakan selama pandemi virus corona (Covid-19) disebut berpotensi membuat penggunanya merasakan efek samping .
Efek sampingnya seperti mual, pusing, bahkan sesekali memerlukan perawatan di rumah sakit.
Peringatan ini disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa kemarin.
Baca juga: Tips Memilih Sanitizer untuk Kulit Sensitif
Baca juga: Palsukan Hand Sanitizer Merek Ternama, Pasutri di Tangsel Ditangkap
"FDA meninjau laporan kasus yang diserahkan ke FDA dan kasus dari panggilan ke pusat kendali racun AS tentang efek samping setelah menerapkan pembersih tangan berbasis alkohol ke kulit. Sementara sebagian besar kasus menghasilkan efek kecil atau minimal, beberapa kasus lainnya menyebabkan penggunanya harus mendapatkan perawatan oleh perawat kesehatan profesional," kata FDA dalam keterangan resminya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (23/6/2021), lembaga tersebut kemudian menjelaskan dalam rilisnya bahwa gejala umum yang muncul termasuk diantaranya sakit kepala, mual dan pusing.
Gejala ini muncul biasanya disebabkan oleh asap yang dikeluarkan oleh pembersih berbasis alkohol.
Baca juga: Imbas Kandungan Alkohol, Penggunaan Jangka Panjang Hand Sanitizer Bikin Iritasi Kulit
Oleh karena itu, konsumen harus membatasi penggunaan hand sanitizer saat berada di area yang berventilasi baik.
"Lebih baik menggunakan sabun dan air jika tersedia. Cara terbaik untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi risiko sakit adalah dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun biasa dan dibilas dengan air setidaknya selama 20 detik," jelas FDA.
Perlu diketahui, sekitar 50 kasus efek samping yang serius telah diidentifikasi setelah penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol.
Semuanya dilaporkan setelah terjadinya pandemi Covid-19 yang melanda AS dan membuat negara itu menerapkan sistem penguncian (lockdown) pada Maret 2020.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.