Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menkes Tegaskan ASI Mencegah Ratusan Ribu Kematian Anak

Data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan angka balita stunting 30,8 persen, balita  kurus 10,2 persen, dan balita gemuk 8 persen. 

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menkes Tegaskan ASI Mencegah Ratusan Ribu Kematian Anak
screenshot
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/8/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan masalah gizi pada anak masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah Indonesia.

Data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan angka balita stunting 30,8 persen, balita  kurus 10,2 persen, dan balita gemuk 8 persen. 

Gambaran data ini menunjukkan masalah gizi pada balita di Indonesia cukup tinggi," kata Budi dalam webinar Hari Puncak Pekan Menyusui Sedunia 2021, Rabu (25/8/2021).

Menurut Budi, masalah kurang gizi pada anak diawali dengan penurunan berat badan. 

Studi menunjukkan penurunan berat badan umumnya terjadi saat bayi berusia pada 3 sampai 4 bulan di mana dalam kondisi ibu bekerja kembali bekerja dan tidak optimal saat memberi air susu Ibu (ASI).

Baca juga: Total 62,6 Juta Dosis Vaksin Tersedia di Bulan Agustus, Menkes: Semua Gratis, Lapor Jika Berbayar!

"Menyusui salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan  meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial serta ekonomi individu dan bangsa. Menyusui secara optimal dapat mencegah lebih dari 823 ribu kematian anak dan 20 ribu kematian Ibu setiap tahun," ujar Budi.

Ia menambahkan, Ibu yang tidak menyusui eksklusif akan memiliki risiko 2,6 kali lebih tinggi untuk anaknya mengalami stunting pada usia 0 sampai 6 bulan dan dua kali lebih pada usia 6 sampai 23 bulan. 
Untuk itu, Budi menyarankan Ibu menyusui yang terpapar Covid-19 tetap menyusui bayinya karena virus Covid-19 tidak dapat menular melalui ASI.

Berita Rekomendasi

"Ibu menyusui diimbau tidak takut divaksin karena antibodi dapat terdeteksi di ASI dan berpotensi meningkatkan kekebalan bayi terhadap Covid-19," kata dia.

Baca juga: Menkes Sebut Booster Nakes Tak Harus Pakai Vaksin Moderna, Boleh dengan Sinovac

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy mengingatkan perlindungan menyusui merupakan tanggung jawab bersama.

"ASI nutrisi paling baik untuk bayi usia 0 sampai 6 bulan. ASI dapat melindungi anak dari berbagai macam penyakit seperti diare dan pneumonia. Selain itu anak yang mendapat ASI kecerdasan lebih baik, jauh dari obesitas dan tidak rentan terkena penyakit," kata Muhadjir.

Sepakat dengan Menkes, Muhadjir menyatakan jika pemberian ASI eksklusif dan dilanjutkan sampai balita berusia dua tahun akan mencegah stunting. 
Untuk diketahui terkait stunting, Indonesia berada diurutan 115 dari 151 negara di dunia. 
Angka stunting nasional masih berada di 27,7 persen.

"Kondisi ini menjadi perhatian bagi kita semua untuk kampanye pentingnya ASI eksklusif dan terus mendorong semua pihak untuk memberi dukungan kepada para Ibu untuk memberi ASI Eksklusif. Karena praktik menyusui secara optimal sesuai rekomendasi dapat mencegah lebih dari 823 ribu kematian anak dan 20 ribu kematian ibu setiap tahun," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas