Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kunjungan Masyarakat ke Dokter Gigi Menurun Selama Pandemi, Banyak yang Takut Tertular Covid-19

Situasi pandemi Covid-19 turut berdampak pada terganggunya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kunjungan Masyarakat ke Dokter Gigi Menurun Selama Pandemi, Banyak yang Takut Tertular Covid-19
istimewa
Kunjungan Masyarakat ke Dokter Gigi Menurun Selama Pandemi, Banyak yang Takut Tertular Covid-19 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Situasi pandemi Covid-19 turut berdampak pada terganggunya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Hal ini disebabkan oleh ketakutan pasien terhadap potensi penularan virus corona saat melakukan tindakan kedokteran gigi.

Baca juga: Gigi Sering Terasa Ngilu? Jangan Anggap Sepele, Kenali Penyebabnya

Baca juga: Benarkah Tambal Gigi Bisa Menyebabkan Sariawan ? Berikut Penjelasannya

Akibatnya, jumlah kunjungan pasien ke fasyankes terus menurun.

Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan , drg. Saraswati, MPH mengatakan, prevalensi permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%).

Owner CS Dental Aesthetic Clinic dan CAD/CAM Dental Laboratory, drg Cindy Callista Saconk biasa disapa drg Cindy Saconk mengatakan salah satu penyakit yang umum dialami masyarakat adalah sakit gigi. Namun, dimasa pandemi covid-19, masyarakat diimbau tetap berada di rumah dan keluar hanya dalam keadaan darurat, termasuk untuk ke dokter gigi, pasien disarankan sebaiknya datang ke dokter gigi untuk tindakan emergency saja jelasnya, Minggu (11/10/2020) di Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO
Owner CS Dental Aesthetic Clinic dan CAD/CAM Dental Laboratory, drg Cindy Callista Saconk biasa disapa drg Cindy Saconk mengatakan salah satu penyakit yang umum dialami masyarakat adalah sakit gigi. Namun, dimasa pandemi covid-19, masyarakat diimbau tetap berada di rumah dan keluar hanya dalam keadaan darurat, termasuk untuk ke dokter gigi, pasien disarankan sebaiknya datang ke dokter gigi untuk tindakan emergency saja jelasnya, Minggu (11/10/2020) di Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO)

Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses) sebesar 14%.

Berita Rekomendasi

“Dari 57,6% penduduk bermasalah kesehatan gigi dan mulut, ternyata yang mengakses pelayanan kesehatan gigi hanya sekitar 10,2%,” kata dr. Saraswati dalam Temu Media Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional 2021 yang digelar secara virtual pada Minggu (12/9/2021).

Masalah kesehatan gigi dan mulut ini tentunya membutuhkan perawatan ke fasyankes guna mendapatkan penanganan medis yang komprehensif.

Sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut, Kementerian Kesehatan bersama PDGI telah menerbitkan petunjuk teknis (Juknis) baru Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

Juknis tersebut mengatur mulai dari tahap penerimaan pasien, sebelum kunjungan, saat kunjungan dan setelah selesai kunjungan di fasyankes.

“Jadi bukan hanya kepada protokol kesehatan, tetapi juga harus ada tahapan-tahapan pada saat kunjungan ke fasyankesnya. 4 tahapan ini juga untuk mengurangi tentunya keterpaparan Covid-19,” tuturnya.

Tak hanya itu, menjawab kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan gigi dan mulut terutama di masa pandemi, kini telah dikembangkan layanan teledentistry yang bisa dimanfaatkan oleh pasien untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, tanpa harus bertatap muka secara langsung.

Ketua PB PDGI, Dr. RM Sri Hananto Seno, drg., Sp.BM(K)., MM memaparkan,
data Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), per Maret 2021 tercatat ada 396 dokter gigi yang terpapar virus corona tersebar di Puskesmas 199 orang, di RS 92 orang, di Klinik 36 orang dan praktik mandiri 35 orang.

“Menurut data dari PDGI ada sebanyak 94 dokter gigi yang sudah gugur karena terpapar COVID-19 karena memberikan pelayanan baik di level Puskesmas, RS maupun pelayanan mandiri,” terangnya.

Dengan terbitnya juknis dan layanan teledentistry ini, Dr. RM Sri Hananto Seno berharap dapat meminimalisir risiko penularan Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan gigi dan mulut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas