Presiden Minta PeduliLindungi Terkoneksi dengan Aplikasi Setara di Luar Negeri
Aplikasi pengontrol protokol kesehatan di tengah masyarakat ini masih memiliki kelemahan baik dari sisi perfor maupun keamanan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, Presiden Jokowi meminta pihaknya untuk membenahi sistem aplikasi PeduliLindungi agar terkoneksi dengan aplikasi setara di Luar Negeri.
Ia mengakui, aplikasi pengontrol protokol kesehatan di tengah masyarakat ini masih memiliki kelemahan baik dari sisi perfor maupun keamanan.
"Bapak Presiden memberikan arahan kalau bisa aplikasi ini bisa dikoneksikan, dihubungkan dengan aplikasi lain di luar negeri yang setara agar memudahkan implementasi protokol kesehatan untuk lintas negara," ujarnya dalam keterangan pers perpanjangan PPKM Senin malam (20/9/2021).
Budi memaparkan, PeduliLindungi dalam sehari telah diakses lebih dari 50 juta kali, baik melalui aplikasi maupun melalui website.
Baca juga: Download Sertifikat Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi, Begini Solusi jika Sertifikat Belum Muncul
"Kami mengakui bahwa banyak perbaikan dari sisi security dari sisi performance dari sisi fungsinya yang harus kita perbaiki," ungkapnya.
Baca juga: Bioskop Sepi, GPBSI: Faktor Film Kurang Bagus dan Aplikasi PeduliLindungi
Namun Budi melanjutkan, dari laporan Minggu lalu penggunaan Barcode untuk mengunjungi tempat-tempat publik dalam aplikasi ini menyentuh angka 8 juta dalam sehari.
"Dan juga websitenya sudah dikunjungi lebih dari 40 juta sehari. Untuk satu aplikasi kesehatan nasional yang baru diluncurkan kurang dari 2 bulan aplikasi PeduliLindungi memang sudah terbukti bisa membangun infrastruktur penerapan protokol kesehatan berbasis informasi teknologi," imbuh Menkes Budi.
Baca juga: Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19, Login pedulilindungi.id atau via Aplikasi di HP
Pemerintah berharap, penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai pilar pendukung protokol kesehatan ini semakin masif.
"Lead-nya memang ada di BNPB tapi kami di kemenkes ada di belakangnya mendukung BNPB, persiapkan platform teknologi informasi untuk protokol kesehatan," ungkapnya.