Dermatitis Kontak Bisa Berasal dari Penyakit Akibat Kerja, Lakukan Hal Ini Jika Mengalaminya
Penyakit Dermatitis kontak merupakan peradangan pada kulit yang disebabkan oleh paparan zat tertentu.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyakit Dermatitis kontak merupakan peradangan pada kulit yang disebabkan oleh paparan zat tertentu.
Sehingga dapat menyebabkan iritasi atau alergi.
Penyakit ini dapt ditandai dengan ruam kemerahan dan gatal pada kulit.
Baca juga: Kenali Penyakit Akibat Kerja, Cegah Sebelum Terlambat!
Baca juga: Trik Mengatasi Dermatitis Atopik Seperti yang Dialami Bayi Mona Ratuliu, Jauhkan Penggunaan Pewangi
Dermatitis kontak bersifat tidak menular atau berbahaya.
Namun jika tidak ditangani dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya.
Pengobatan dermatitis kontak dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab, lalu menghindarinya.
Menurut dr Ariningsih MKK Sp Ok, Dermatitis dapat disebabkan oleh pekerjaan. Misalnya, seseorang yang bekerja di rumah sakit rentan terkena penyakit tersebut.
Biasanya di rumah sakit, sering dilakukan sterilisasi menggunakan zat-zat kimia.
Jika pekerja melakukan sterilisasi tanpa perlengkapan yang memadai, bukan tidak mungkin dermatitis kontak bisa terjadi.
"Ini biasanya disebabkan oleh bahan kimia digunakan. Bersifat iritasi atau korosif. Bahan untuk sterilisasi, pembersih dan sebagainya," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (21/9/2021).
Ia pun menyarankan untuk para kerja membaca safety data sheets terlebih dahulu. Di sana menjelaskan komposisi bahan kimia dan efeknha pada kesehatan.
Lalu bagaimana menangani bahan tersebut. Kalau bersifat iritasi atau korosif bisa menggunakan alat pelindung. Pada saat membersihkan, bisa menggunakan sarung tangan.
"Tapi jangan hanya sarung tangan latek, itu berpori dan bisa menembus tangan. Sehingga tidak bisa melindungi kulit. Dan menyebabkan terjadi dermatitis kontak," pungkasnya.
--