Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di kalangan masyarakat, ada pantangan bagi penderita cacar air. Yang paling populer, yakni larangan untuk mandi.

Bagaimana pendapat dokter soal itu? dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, menyebut pangatan itu hanya mitos.

Menurut dia, larangan mandi memang paling sering dijumpai, khususnya pada anak-anak.

"Ini sering terutama pada anak-anak. Dok, ini padahal udah enggak dimandiin, kenapa banyak dan garuk-garuk. Ya gatallah, kalau dua minggu enggak mandi. Gimana gatalnya daki menumpuk,"ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Tribunnews, Jumat (1/10/2021).

dr Santi menyebut tidak tidak masalah jika penderita cacar air terkena air.

Namun harus diingat, sesudah mandi tubuh jangan digosok terlalu keras. Tepuk secara lembut supaya bentol-bentol karena cacar tidak pecah. 

"Karena pecah bisa menyebabkan bekas jadi hitam," pungkasnya. 

Baca juga: Mitos atau Fakta? Makan Telur dan Kecap Bisa Memperparah Luka Cacar Air

Baca juga: Ketahui Bahaya Komplikasi Cacar Air pada Orang Dewasa

Lalu dr Santi menyarankan untuk menggunakan handuknya yang kecil. Karena setelah mandi, handuk dapat segera dicuci. Oleh karena itu, penderita cacar diperbolehkan mandi. 

Selain itu sebaiknya selama cacar air masih ada, lebih baik menghindari sinar matahari. Dengan tujuan bekas luka tidak menghitam. Bisa pula menggunakan tabir surya akan bepergian. 

Baca juga: Waspadai Cacar Air, Tak Hanya Menyerang Kulit, Tapi Bisa Sasar Paru-paru hingga Tulang

"Kalau kena matahari keringetan bisa menyebabkan gatal. Untuk mengurangi gatal bisa pakai bedak kalamin, pakai baju longgar dan lembut. Kalau pada anak kecil tidur suka garuk, potong pendek, terus dibersihkan biar tangannya bersih," paparnya.