Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Di Masa Pandemi Anak Makin Akrab dengan Gadget, Waspadai Gangguan Mata

Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar orang beraktivitas di rumah saja. Tak terkecuali anak-anak. Mereka pun semakin akrab dengan gadget.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
zoom-in Di Masa Pandemi Anak Makin Akrab dengan Gadget, Waspadai Gangguan Mata
Studies
Ilustrasi anal main gadget 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar orang beraktivitas di rumah saja. Tak terkecuali anak-anak.

Mereka pun belajar dari rumah hingga 'semakin akrab' dengan gadget. Kondisi itu tentunya akan berdampak buruk pada kondisi kesehatan mata mereka.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan jika para orang tua tidak membatasi penggunaan gadget pada anak, maka kerusakan fungsi organ yang terjadi kali pertama adalah pada bagian matanya.

Ia pun menyebut di masa pandemi ini, anak yang berusia di bawah 5 tahun pun mulai terbiasa menggunakan gadget, hal ini yang harus menjadi perhatian banyak pihak.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental 10 Oktober 2021, Ini 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental bagi Remaja

Baca juga: Penderita Rabun Jauh Meningkat di Masa Pandemi

"Zaman sekarang, umur di bawah 5 tahun sudah hobi bermain gadget, apabila orang tua tidak mencegah (anak) menggunakan gadget, saya kira yang pertama ada gangguan, sudah pasti mata," kata dr. Maxi, dalam virtual conference bertajuk 'Hari Penglihatan Sedunia', Selasa (12/10/2021).

Menurutnya, langkah antisipasi dan penanganan terhadap dampak buruk yang dialami anak terkait paparan radiasi gadget ini adalah melalui literasi mengenai bahaya gadget yang dapat menimbulkan gangguan pada mata.

Baca juga: Tips Merawat Mata agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Rabun atau Mata Minus

Berita Rekomendasi

"Kita tingkatkan kesadaran masyarakat tentang efek radiasi gadget maupun elektronik lain, terutama pada anak secara dini harus dilakukan," tegas dr. Maxi.

Perlu diketahui, data dari World Report On Vision tahun 2019 menunjukkan penduduk dunia yang mengalami gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, silindris, penglihatan ganda (diplopia), hingga katarak mencapai sekitar 2,2 miliar.

Lalu dari angka 2,2 miliar itu, 2,2 juta diantaranya merupakan penderita dari Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas