Cegah Computer Vision Syndrome saat WFH, Dokter Mata Sarankan Ini
Penggunaan komputer atau gawai yang terlalu lama saat bekerja dapat berakibat pada Computer Vision Syndrome.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Waspadai Computer Vision Syndrome selama menjalani rutinitas sebagai pegawai yang bekerja dari rumah (Work From Home).
Penggunaan komputer atau gawai yang terlalu lama saat bekerja dapat berakibat pada Computer Vision Syndrome.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Dr. M. Sidik, SpM(K) mengatakan Computer Vision Syndrome meruapkan kondisi dimana mata memerah, berair, gatal, kadang-kadang sampai sakit kepala.
Baca juga: Karena WFH, Jakarta Tak Lagi Jadi Pilihan Utama Pencari Hunian
Baca juga: Penderita Katarak Bisa Dapatkan Penglihatannya Kembali Jika Tidak Ada Komplikasi
''Ini akibat bekerja terlalu lama dengan komputer karena bekerja dengan komputer adalah bekerja dengan jarak yang sama dan terus-menerus, berjam-jam,'' katanya dalam konferensi pers Hari Penglihatan Seduni secara online, Selasa (12/10/2021).
Ia menjelaskan pada dasarnya computer vision syndrome adalah gejala kelelahan pada mata, dengan ciri-ciri mata merah, berair, gatal, lelah, sakit kepala.
Efek melihat layar komputer dengan jarak tertentu secara terus-menerus berdampak pada kekakuan pada otot mata, sehingga saat melihat ke arah jauh objek terlihat ganda atau buram, namun efek tersebut hanya sesaat dan akan menjadi bahaya jika terbiasa seperti itu.
Untuk mencegah hal itu, ia menyarankan menggunakan komputer maksimal selama 2 jam kemudian istirahat 10 menit sampai 15 menit.
''Istirahat artinya berhenti dari melihat layar komputer maupun gawai, bukan berarti istirahat terus melihat gawai,'' tegasnya.
Istirahat yang dimaksud adalah melihat objek yang jauh atau dengan tutup mata, dr. Sidik biasa menyebutnya dengan 'rule of twenty'.
Ia menjelaskan setelah 20 menit bekerja dengan komputer mata istirahat selama 20 detik dengan melihat objek pada jarak 20 feet atau 6 meter.
''Itu akan mengurangi beban mata, istirahatkan mata sejenak kemudian bekerja kembali,'' kata dr. Sidik.