Perbaiki Kelainan Tulang Akibat Kecelakaan dengan Limb Lengthening and Reconstruction, Ini Kata Ahli
Cedera akibat kecelakaan kerap menyebabkan kelainan tulang pada bagian lengan maupun tungkai kaki bagi penderitanya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cedera akibat kecelakaan kerap menyebabkan kelainan tulang pada bagian lengan maupun tungkai kaki bagi penderitanya, tidak jarang pula kondisi ini dialami sejak lahir.
Kondisi fisik tersebut tidak jarang membuat penderitanya merasa tidak percaya diri.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan limb lengthening and reconstruction untuk dapat mengatasi kelainan tulang tersebut.
Yang perlu dicatat adalah tindakan ini dapat dilakukan pada semua usia, mulai dari anak hingga dewasa.
Lalu apa itu limb lengthening and reconstruction?
Limb lengthening and reconstruction merupakan salah satu bidang ortopedi untuk melakukan pemanjangan alat gerak pada bagian lengan dan tungkai kaki untuk beberapa kondisi.
Mulai dari tungkai kaki yang tidak sama panjang (leg length discrepancy) hingga untuk menambah tinggi badan.
Baca juga: Sistem Gerak Manusia: Pengertian dan Komponen Penggerak Tubuh Manusia, Tulang, Otot, serta Sendi
Baca juga: Alami Pergeseran Tulang Punggung, Reza Arap Menahan Nyeri, Sampai Susah Tidur dan Tak Bisa Main Game
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Konsultan Ortopedi Anak, Limb Lengthening and Reconstruction di Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Faisal Miraj, Sp.OT (K)., mengatakan bahwa pada bidang ini, tidak hanya dapat dilakukan koreksi kelainan bentuk, seperti tulang yang bengkok dan melengkung saja, namun juga penanganan infeksi tulang, hilangnya sebagian segmen tulang karena cedera atau infeksi tulang yang luas.
"Hingga keadaan di mana patah tulang tidak dapat menyambung (non-union) maupun patah tulang yang menyambung dengan bentuk yang tidak normal, baik bengkok, berputar atau memendek," kata dr. Faisal, dalam keterangan resminya, Senin (18/10/2021).
Kemudian apa saja jenis kelainan tulang itu?
Saat seseorang mengalami kelainan berupa pendeknya tungkai kaki atau kelainan bentuk tungkai kaki dan lengan, maka ini disebabkan oleh kelainan bawaan.
Baca juga: 7 Manfaat Vitamin D: Dapat Mendukung Kesehatan Tulang hingga Menurunkan Risiko Diabetes
Kelainan bawaan ini seperti skeletal displasia, hemimelia, limb deficiency, hemihipertrophi, radial club hand, multiple hereditary exostoses, oliers disease dan osteogenesis imperfecta.
dr. Faisal kemudian menyebut jenis kelainan lainnya yakni terkait bentuk tungkai, khususnya jenis kaki X atau kaki O.
"Biasanya ini terjadi karena adanya defisiensi zat gizi seperti defisiensi vitamin D atau rickets. Selain itu juga dapat disebabkan oleh gangguan hormonal, seperti hiperparatiroid," jelas dr. Faisal.
Selanjutnya, kelainan berupa kaki O jenis tibia vara yang disebabkan oleh blount disease.
Ada pula bone defect, yakni hilangnya sebagian segmen tulang karena infeksi, tumor, maupun patah tulang yang berat.
dr. Faisal menambahkan, jenis kelainan lainnya adalah Pseudoarthrosis, baik yang berasal dari bawaan lahir atau setelah cedera yang menyebabkan patah tulang dan tulang menjadi sulit untuk tersambung.
"Ada juga malunion fracture, yaitu kelainan bentuk tulang akibat penyambungan patah tulang yang tidak sesuai, sehingga berbentuk bengkok, memutar, ataupun menjadi lebih pendek," papar dr. Faisal.
Sementara masalah yang paling sering dialami oleh pasien, kata dia, adalah leg length discrepancy atau kedua tungkai kaki yang tidak sama panjang.
"Kelainan ini biasanya disebabkan oleh cedera dan patah tulang yang sembuh ataupun tidak sembuh, dan setelah itu menjadi pendek. Kelainan ini bisa juga disebabkan oleh kelainan bawaan," tutur dr. Faisal.
Kelainan lainnya adalah penambahan tinggi badan (stature lengthening) dengan melakukan pemanjangan tulang tungkai bawah.
Terkait sederet kondisi kelainan tulang ini, ia pun menyarankan untuk dilakukan tindakan pengkoreksian pada tulang penderita.
"Tindakan pengkoreksian tulang biasanya dilakukan akibat adanya kelainan tulang, khususnya di sekitar tungkai kaki dan lengan," pungkas dr. Faisal.