Mengapa Perempuan Mengalami Osteoporosis? Ada Kaitan dengan Menopouse
Fase menopouse berkaitan terjadinya osteoporosis pada perempuan. Mengapa bisa terjadi? Simak artikel ini.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaum perempuan cenderung menghadapi beberapa masalah kesehatan saat usia memasuki 30 tahun ke atas, karena mereka rentan mengalami penurunan massa atau kepadatan tulang (osteoporosis).
Lalu mengapa perempuan bisa mengalami kondisi tersebut?
Dokter Spesialis Gizi, Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS., Sp.GK., mengatakan kaum perempuan merupakan kelompok yang pasti mengalami penurunan alami pada hormon reproduksi (menopouse).
Baca juga: Mengurangi Risiko Osteoporosis, Perhatikan Pola Makan
Baca juga: Sejarah Menopause yang Diperingati Setiap 18 Oktober sebagai Hari Menopause Sedunia
Meskipun biasanya, menopouse ini terjadi saat usia mereka memasuki 45 tahun, bahkan ada pula yang mengalami pada usia 40 tahun.
Fase menopouse inilah yang berkaitan terjadinya osteoporosis pada perempuan.
"Karena pada perempuan itu juga mengalami menopouse, nah menopouse ini menyebabkan pengeroposan," ujar Dr. Luciana, dalam virtual Media Briefing bertajuk 'Prevent Osteoporosis in HER 30s: I AM Smarter, Stronger, Happier', Selasa (19/10/2021).
Ia pun menjelaskan bahwa kaum laki-laki dan perempuan pada awalnya memiliki massa tulang yang sama, namun saat perempuan memasuki usia 30 tahun maka massa tulang mereka akan mengalami penurunan.
Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan Vitamin B12: Dapat Mendukung Kesehatan Tulang dan Mencegah Osteoporosis
"Jadi dibandingkan dengan laki-laki, setelah tadinya (massa tulangnya) sama, tapi pada usia 30 tahun massa tulang itu mulai menurun," kata Dr. Luciana.
Terlebih perempuan juga akan mengalami menopouse, sehingga fase ini yan akan membedakan kondisi yang dialami kaum perempuan dengan laki-laki saat memasuki usia tersebut.
"Nah pada perempuan, dengan adanya menopouse, (massa tulang) lebih menurun daripada laki-laki," jelas Dr. Luciana.