Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ingin Hentikan Kebiasaan Merokok, Benarkah Tembakau Alternatif Bisa Jadi Solusi?

Produk tembakau alternatif memang dianggap sebagai salah satu jalan keluar bagi mereka yang mengalami kebuntuan saat mencoba hentikan kebiasaan meroko

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ingin Hentikan Kebiasaan Merokok, Benarkah Tembakau Alternatif Bisa Jadi Solusi?
Wartakota/Angga Bhagya Nugraha
Penggemar rokok elektrik atau Vape menunjukan kebolehannya disela acara "I Choose to be Healthier" di Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/12/2019). Ingin Hentikan Kebiasaan Merokok, Benarkah Tembakau Alternatif Bisa Jadi Solusi? (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak masyarakat yang kini mulai mengubah pola hidupnya dengan mencoba menerapkan gaya hidup sehat, terutama di masa pandemi virus corona (Covid-19) seperti yang terjadi saat ini.

Ada yang memulainya dengan lebih sering melakukan kegiatan olahraga, mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, hingga mengurangi atau menghentikan kebiasaan buruk yang berisiko tinggi pada kesehatan seperti merokok.

Baca juga: Mata Rantai IHT Berharap Kenaikan Cukai Hasil Tembakau Mempertimbangkan Keberlangsungan Usaha

Baca juga: Konvo Sebut Negara Maju Pakai Vape Hentikan Paparan Rokok Remaja

Hal ini pula yang dilakukan oleh Septiyadi, seorang karyawan salah satu perusahaan di kawasan Jakarta Selatan.

Lalu apa yang ia lakukan untuk mengubah gaya hidupnya?

Sejak menikah, ia mulai menyadari bahwa dirinya harus terus menjaga kesehatan.

Berhentilah merokok
Berhentilah merokok (Tribunjualbeli.com)

Maka dari itu, Septiyadi mulai banyak melakukan olahraga, berbagai jenis olahraga pun ia coba.

Berita Rekomendasi

Namun hal yang paling sulit ia terapkan untuk menjalani gaya hidup sehat adalah menghentikan kebiasaan merokok yang telah ia lakukan sejak lama.

Demi menghentikan kebiasaannya merokok, Septiyadi akhirnya memutuskan untuk beralih menggunakan produk tembakau alternatif.

Keputusannya itu ia ambil setelah memperoleh informasi bahwa produk-produk seperti produk tembakau yang dipanaskan maupun rokok elektrik, efektif dalam membantu seseorang untuk berhenti merokok.

Selain itu, produk tembakau alternatif ini, kata dia, memiliki profil risiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan rokok.

"Saya sudah melakukan berbagai kegiatan untuk mengalihkan perhatian agar tidak merokok, tetapi belum berhasil. Setelah beralih ke produk tembakau alternatif, saya secara perlahan dapat mengurangi konsumsi rokok harian," kata Septiyadi, Minggu (7/11/2021).

Dikutip dari laman ABC.net, Minggu (7/11/2021), upaya untuk mengurangi kebiasaan merokok ini ternyata juga dilakukan pasangan suami istri dari Australia, Dylan dan Tash Barlow.

Sama seperti Septiyadi, keduanya memilih produk tembakau alternatif untuk membantu mereka menghentikan kebiasaan merokok.

"Begitu menggunakan vape, saya tidak membutuhkan rokok lagi. Kami masih memperoleh nikotin dan secara bertahap dapat menguranginya juga," kata Tash.

Perlu diketahui, sebelum beralih ke produk tembakau alternatif, Tash telah mencoba berbagai cara untuk berhenti merokok.

Ia pun pernah melakukan hal yang juga dilakukan sebagian besar perokok yang hendak berhenti, yakni mengalihkan kebiasaan merokok dengan mengunyah permen maupun berolahraga.

Namun upaya tersebut ternyata belum berhasil, bahkan hasrat untuk merokok itu selalu muncul.

Akhirnya pasangan itu pun menggunakan produk tembakau alternatif.

Penggemar rokok elektrik atau Vape menunjukan kebolehannya disela acara
Penggemar rokok elektrik atau Vape menunjukan kebolehannya disela acara "I Choose to be Healthier" di Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/12/2019). Roko elektrik tersebut terus diminati kaum milenial. Produk tembakau alternatif ini sudah menjadi sebuah industri yang bernilai hampir USD 2 miliar. Analis Ekonomi percaya bahwa nilai tersebut nantinya akan menyamai produk tembakau konvensional yg ditaksir sudah mencapai lebih USD 20 milyar. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Karena melalui produk ini, kebutuhan untuk memperoleh nikotinnya akan tetap terpenuhi, tentu dengan risiko kesehatan yang lebih rendah.

"Ini tidak bisa dibandingkan dengan mengunyah permen," jelas Tash.

Begitu pula yang dilakukan seorang warga negara Inggris, Owen Philips yang juga memutuskan untuk beralih ke produk tembakau alternatif agar bisa berhenti merokok.

"Saya sudah mencoba dan gagal selama bertahun-tahun. Berkat produk ini, saya berhenti merokok untuk selamanya," kata Philips.

Tembakau alternatif dianggap lebih efektif

Produk tembakau alternatif memang dianggap sebagai salah satu jalan keluar bagi mereka yang mengalami kebuntuan saat mencoba untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Study dari University of Queensland, Australia menyatakan, dalam membantu perokok yang ingin berhenti, produk tembakau alternatif 50 persen lebih efektif jika dibandingkan dengan terapi pengganti nikotin.

Bahkan studi yang dilakukan University College London (UCL) menunjukkan bahwa setiap tahunnya, produk ini membantu lebih dari 50 ribu perokok untuk berhenti dari kebiasaan itu.

Seperti yang disampaikan Profesor Emeritus Toksikologi di Imperial College London dan Ketua Komite Inggris untuk Toksisitas, Alan Boobis.

"Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa menggunakan produk tembakau alternatif yang memenuhi standar konsumen saat ini adalah jauh lebih tidak berbahaya daripada merokok. Perokok yang mencoba berhenti dapat mencoba produk ini," kata Boobis.

Sementara itu Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Amaliya mengatakan, memilih produk tembakau alternatif sebagai pengganti rokok tidak mengindikasikan seseorang dapat sepenuhnya terbebas dari risiko.

Kendati demikian, risiko yang ditimbulkan dari penggunaan produk tembakau alternatif tentunya jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok.

"Jika mengedepankan data, produk tembakau alternatif lebih rendah risiko dibandingkan rokok yang dibakar. Memang tidak 100 persen bebas risiko kesehatan, namun produk ini bisa menjadi alternatif bagi perokok dewasa yang masih ingin mendapatkan akses mengkonsumsi nikotin," jelas Amaliya.

Lalu bagaimana dengan kamu, cara apa yang kamu pilih dalam mengurangi risiko kesehatan akibat kebiasaan merokok?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas