Mengenal Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK): Gejala, Faktor Penyebab, hingga Cara Mencegahnya
Berikut ini pengertian mengenai Penyakit Paru Obstruktif Kronik, gejala, faktor penyebab, hingga cara mencegahnya.
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pengertian mengenai Penyakit Paru Obstruktif Kronik, gejala, faktor penyebab, hingga cara mencegahnya.
Dikutip dari Mayoclinic, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit radang paru-paru kronis yang menyebabkan aliran udara terhambat dari paru-paru.
Gejalanya meliputi kesulitan bernapas, batuk, produksi lendir (sputum) dan mengi.
Hal ini biasanya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap gas atau partikel yang mengiritasi, paling sering yakni dari asap rokok.
Baca juga: Kanker Paru-paru Disebabkan oleh Rokok, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Dokter
Orang dengan PPOK berada pada peningkatan risiko terkena penyakit jantung, kanker paru-paru dan berbagai kondisi lainnya.
Mengutip dari p2ptm.kemenkes.go.id, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) umumnya merupakan kombinasi dari dua penyakit pernapasan, yaitu bronkitis kronis dan emfisema.
Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara menuju paru-paru yang menyebabkan pembengkakan dinding bronkus dan produksi cairan di saluran udara berlebihan.
Emfisema adalah kondisi rusaknya kantung-kantung udara pada paru-paru yang terjadi secara bertahap.
Meskipun PPOK adalah penyakit progresif yang memburuk dari waktu ke waktu, PPOK dapat diobati.
Dengan manajemen yang tepat, kebanyakan orang dengan PPOK dapat mencapai kontrol gejala dan kualitas hidup yang baik, serta mengurangi risiko kondisi terkait lainnya.
Gelaja Penyakit Paru Obstruktif Kronik:
Artikel dari p2ptm.kemenkes.go.id dan Mayoclinic, menyatakan, berikut ini gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik:
• Sesak napas
• Batuk-batuk kronis (batuk 2 minggu)
• Sputum yang produktif (batuk berdahak) Pada PPOK eksaserbasi akut terdapat gejala yang bertambah parah seperti:
• Bertambahnya sesak napas
• Kadang-kadang disertai mengi
• Bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum (dahak)
• Sputum menjadi lebih purulen dan berubah warna
Baca juga: Diduga Derita Kanker Paru-paru, Max Sopacua Sudah Satu Bulan Lebih Dirawat di Dua Rumah Sakit
• Kekurangan energi
• Penurunan berat badan yang tidak diinginkan (pada tahap selanjutnya)
• Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki atau tungkai
• Gejala non-spesifik: lesu, lemas, susah tidur, mudah lelah, depresi
Faktor Penyebab Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Penyebab utama PPOK adalah merokok, sering terpapar asap dari pembakaran bahan bakar untuk memasak dan pemanasan di rumah yang berventilasi buruk.
Pemeriksaan yang harus dilakukaan untuk menunjang diagnosis PPOK
Dikutip dari p2tm.kemenkes.go.id, spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara obyektif kapasitas/fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan indikasi medis. Alat yang digunakan disebut spirometer
• Radiologi (Rontgen Thoraks)
• Bila eksaserbasi akut: analisis gas darah, DPL, Sputum gram, Kultur MOR
Bagaimana paru-paru Anda terkena PPOK?
Mayoclinic menuliskan, paru-paru mengalami PPOK karena udara mengalir ke tenggorokan (trakea) dan masuk ke paru-paru melalui dua tabung besar (bronkus).
Di dalam paru-paru, tabung-tabung ini membelah berkali-kali seperti cabang-cabang pohon dan menjadi banyak tabung yang lebih kecil (bronkiolus) hingga berakhir dalam kelompok kantung udara kecil (alveoli).
Kantung udara memiliki dinding yang sangat tipis yang penuh dengan pembuluh darah kecil (kapiler).
Oksigen di udara yang Anda hirup masuk ke pembuluh darah ini dan memasuki aliran darah Anda.
Pada saat yang sama, karbondioksida gas yang merupakan produk limbah metabolisme - dihembuskan.
Paru-paru Anda bergantung pada elastisitas alami dari tabung bronkial dan kantung udara untuk memaksa udara keluar dari tubuh.
PPOK menyebabkan tabung bronkial dan kantung udara kehilangan elastisitas sehingga mengembang berlebihan, hal ini membuat udara terperangkap di paru-paru saat Anda menghembuskan napas.
Cara Mencegah Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Berikut cara mencegah Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang dikutip dari Mayoclinic:
1. Tidak merokok atau berhenti merokok
Tidak seperti beberapa penyakit, PPOK biasanya memiliki penyebab yang jelas dan jalur pencegahan yang jelas, sehingga ada beberapa cara untuk mencegah penyakit paru obstruktif kronik.
Sebagian besar kasus berhubungan langsung dengan merokok, dan cara terbaik untuk mencegah PPOK adalah tidak pernah merokok atau berhenti merokok sekarang.
Jika Anda seorang perokok, berusahalah untuk berhenti merokok.
Sangat penting untuk menemukan program penghentian merokok yang dapat membantu Anda berhenti untuk selamanya.
Hal ini adalah kesempatan terbaik Anda untuk mengurangi kerusakan pada paru-paru Anda.
2. Gunakan alat perlindungan pernapasan
Paparan asap dan debu kimia di tempat kerja merupakan faktor risiko lain untuk PPOK.
Jika Anda bekerja dengan jenis iritasi paru-paru ini, bicarakan dengan supervisor Anda tentang cara terbaik untuk melindungi diri Anda sendiri, seperti menggunakan peralatan pelindung pernapasan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mencegah komplikasi yang terkait dengan PPOK:
1. Berhenti merokok untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker paru-paru.
2. Dapatkan vaksinasi flu tahunan dan vaksinasi rutin terhadap pneumonia, pneumokokus untuk mengurangi risiko atau mencegah beberapa infeksi.
3. Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda merasa sedih atau tidak berdaya atau berpikir bahwa Anda mungkin mengalami depresi.
(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)