Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Waspada Kanker Payudara, Antisipasi dengan BPJS Kesehatan

Periksa payudara sendiri untuk identifikasi dini adanya kanker payudara. Antisipasi biaya pengobatan dengan program JKN-KIS BPJS Kesehatan.

zoom-in Waspada Kanker Payudara, Antisipasi dengan BPJS Kesehatan
DOK. Tribun Bali
Waspada kanker payudara, ketahui cara pencegahannya 

TRIBUNNEWS.COM – Kanker Payudara merupakan salah satu jenis kanker mematikan yang banyak menyerang wanita. Risiko kanker payudara dapat meningkat seiring bertambahnya usia.

Meskipun demikian, kanker payudara tetap dapat menyerang wanita dari berbagai kelompok usia. 

Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (24/11/2021), jumlah penderita kanker payudara di dunia mencapai 2,3 juta orang pada 2020. Adapun sebanyak 685.000 orang meninggal dunia akibat menderita kanker payudara.

Sementara itu, dikutip Tribunnews.com dari laman Kementerian Kesehatan, Rabu, Indonesia masuk ke dalam daftar negara dengan jumlah penderita kanker terbanyak nomor delapan di Asia Tenggara dan nomor 23 di Asia.

Tercatat, pada 2018 kanker payudara menjadi penyakit kanker yang paling banyak diderita wanita. Jumlah kasusnya mencapai 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian sebanyak 17 per 100.000 penduduk.

Baca juga: Jalani Pengobatan Kanker Payudara hingga Rp 1,5 Miliar, Wanita Ini Bersyukur Punya JKN-KIS

Kebanyakan wanita tidak menyadari tanda-tanda awal terjadinya kanker payudara. Padahal semakin tinggi stadium kanker, semakin sulit pula pengobatannya. Selain itu, kemungkinan untuk sembuh pun semakin kecil.

Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tentang upaya pencegahan dan diagnosis dini secepat mungkin, agar pengobatan dapat berjalan optimal.

Berita Rekomendasi

Lalu, apa yang dapat dilakukan sebagai upaya identifikasi dini kanker payudara?

Salah satu upaya identifikasinya adalah melakukan periksa payudara sendiri (Sadari), sebagai berikut.

  • Amati dan teliti payudara Anda di depan cermin tanpa menggunakan pakaian dan mengangkat kedua tangan di atas kepala
  • Perhatikan apabila terdapat benjolan atau perubahan bentuk pada kulit dan puting
  • Perhatikan keseluruhan payudara secara teliti, karena Anda sendiri yang lebih mengenali tubuh Anda
  • Tekan payudara dengan kedua telapak tangan secara kuat hingga payudara menonjol ke depan. Amati dengan teliti, apakah di bagian payudara terdapat benjolan, kondisi kerutan seperti kulit jeruk, cekungan seperti lesung pipi, serta puting susu yang tertarik ke dalam.
  • Tekan dan urut perlahan-lahan area di sekitar puting hingga ke arah ujung puting. Kemudian amati apakah ada cairan yang tidak normal keluar dari puting, seperti cairan berwarna putih kekuningan atau bercampur darah. Bagi wanita menyusui, perlu bedakan cairan ini dengan air susu ibu (ASI).
  • Apabila ditemukan hal-hal aneh, segera periksa dan konsultasikan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan lebih cepat

Baca juga: Manfaat Kayu Manis bagi Kesehatan: Mengontrol Gula Darah hingga Memiliki Sifat Anti Kanker

Apabila Anda menunjukkan gejala-gejala seperti di atas, kunjungi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

Jangan lupa, bawa kartu JKN-KIS Anda, atau perlihatkan kartu JKN-KIS digital melalui aplikasi Mobile JKN pada saat mengunjungi fasilitas kesehatan (faskes) di mana Anda terdaftar.

Jika Anda dan keluarga belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan, segera daftarkan diri agar biaya pengobatan tidak membengkak.

Cara mendaftar program JKN-KIS BPJS Kesehatan

Anda dapat mendaftar menjadi peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan melalui beberapa cara berikut.

1.  Pandawa

BPJS Kesehatan berinovasi dengan pelayanan administrasi melalui WhatsApp (Pandawa).

Layanan Pandawa beroperasi setiap Senin-Jumat pukul 08.00 – 15.00 WIB dapat diakses melalui pesan WhatsApp ke nomor 08118750400 (CHIKA) atau menghubungi masing-masing nomor Pandawa Kantor Cabang.

2.  Aplikasi Mobile JKN

Anda dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh di Play Store dan App Store.

Siapkan data berupa kartu tanda penduduk (KTP) elektronik, kartu keluarga (KK), nomor rekening bank, fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dipilih, dan nomor handphone. Kemudian, lakukan proses pendaftaran.

Setelah proses pendaftaran berhasil, Anda dapat melakukan pembayaran iuran pertama dalam jangka waktu 14 hari sampai paling lambat 30 hari setelah pendaftaran melalui autodebet.

Selanjutnya, kartu JKN-KIS akan dikirimkan paling lambat enam hari setelah pembayaran pertama dilakukan.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian KKP Serahkan Santunan Senilai Rp1,99 M untuk ABK KM Hentri I

3. Mobile customer service (MCS)

Jika ingin mendaftar secara tatap muka, Anda dapat mengunjungi mobile customer service (MCS) BPJS Kesehatan pada hari dan waktu yang telah ditentukan.

Isi formulir daftar isian peserta (FDIP), lengkapi persyaratan dan data yang dibutuhkan, kemudian tunggu antrean untuk mendapatkan pelayanan.

Setelah proses pendaftaran berhasil, Anda dapat melakukan pembayaran iuran pertama dalam jangka waktu 14 hari sampai paling lambat 30 hari setelah pendaftaran melalui autodebet.

Selanjutnya, kartu JKN-KIS akan dikirimkan paling lambat enam hari setelah pembayaran pertama dilakukan.

4.  Kantor BPJS Kesehatan terdekat

Anda dapat melakukan pendaftaran dengan mengunjungi kantor BPJS Kesehatan terdekat.

Jangan lupa siapkan data berupa KTP elektronik, KK, nomor rekening bank, fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dipilih serta nomor handphone.

Setelah proses pendaftaran berhasil, Anda dapat melakukan pembayaran iuran pertama dalam jangka waktu 14 hari sampai paling lambat 30 hari setelah pendaftaran melalui autodebet.

Selanjutnya, kartu JKN-KIS akan dikirimkan paling lambat enam hari setelah pembayaran pertama dilakukan.

Baca juga: 9 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan: Anti Kanker hingga Bantu Turunkan Kolesterol

Cegah kanker payudara

Kanker payudara memang menakutkan, namun bukan berarti hal tersebut tidak dapat dicegah. Berikut beberapa aktivitas yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kanker payudara, seperti dirangkum Tribunnews.com dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu:

  • Menyusui

Menyusui memang banyak manfaatnya, selain untuk tumbuh kembang buah hati, menyusui juga bermanfaat yang baik bagi ibu. Sebab, menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara. Jadi, jangan ragu untuk menyusui.

  • Kendalikan berat badan

Berat badan berlebihan dapat menjadi sumber berbagai penyakit. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan agar tetap ideal.

  • Hindari konsumsi alkohol dan atau merokok

Alkohol dan rokok menjadi dua hal yang harus dihindari agar hidup tetap sehat dan berkualitas.

Itulah beberapa cara mencegah kanker payudara yang dapat dilakukan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas