Covid-19 Varian Omicron Miliki Banyak Mutasi, WHO Sebut Ada Risiko Peningkatan Infeksi Ulang
WHO menetapkan Omicron sebagai Variant of Concern. Berikut ini pengetahuan tentang Varian Omicron yang miliki banyak mutasi & berisiko infeksi ulang.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
![Covid-19 Varian Omicron Miliki Banyak Mutasi, WHO Sebut Ada Risiko Peningkatan Infeksi Ulang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-varian-omicron-covid-omicron.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Covid-19 varian Omicron pertama kali dilaporkan kepada WHO pada pertengahan November.
Para ilmuwan di Afrika Selatan mengkonfirmasi jumlah mutasi yang tinggi dan lebih menular, karena berhasil menghindari pertahanan kekebalan tubuh, dalam laporan pada 25 November 2021, dikutip dari Washington Post.
WHO menetapkan Omicron sebagai Variant of Concern.
Perkembangan vaksinasi di Afrika Selatan mencapai hampir 25 persen populasi orang dewasa yang divaksinasi lengkap.
Ada 50 kasus harian baru virus corona per 100 ribu orang di Afrika Selatan dari 20 hingga 27 November.
Jumlah tersebut meningkat 592 persen dari minggu sebelumnya.
Berikut ini pengetahuan terkini varian Omicron.
Baca juga: Pakar Kesehatan Sebut Varian Omicron akan Mendominasi Dunia dalam 3-6 Bulan ke Depan
Bagaimana Varian Omicron Berkembang?
Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ketika virus beredar luas dan menyebabkan banyak infeksi, kemungkinan virus bermutasi meningkat.
Semakin banyak peluang yang dimiliki virus untuk menyebar, semakin banyak peluang yang dimilikinya untuk mengalami perubahan.
Gerakan vaksinasi sangat penting bagi setiap orang, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga area dalam ruangan berventilasi baik.
Omicron Memiliki Banyak Mutasi
![Protein lonjakan Omicron dengan mutasi baru terlihat dalam warna merah, biru, emas dan hitam.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tein-lonjakan-omicron-dengan-mutasi-baru.jpg)
Profil genetik Omicron lebih unik dibandingkan dengan varian lain.
Omicron memiliki lebih banyak mutasi.
Direktur Center for Epidemic Response and Innovation di Afrika Selatan, Tulio de Oliveira, mengatakan ada lebih dari 30 mutasi pada protein spike.
Protein Spike adalah bagian dari virus yang mengikat sel manusia dan memungkinkannya untuk masuk dalam tubuh.
Para ilmuwan khawatir mutasi tersebut dapat membuat Omicron lebih mudah menular, berpotensi dapat menembus kekebalan tubuh, dan membuat vaksin menjadi kurang efektif.
WHO mengatakan, bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang (bagi yang pernah terinfeksi Covid-19) dibandingkan dengan varian lain.
Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Ditemukan di Lima Negara Bagian AS, 10 Kasus Dilaporkan
Omicron Dapat Dideteksi dengan Tes PCR
Varian B. 1.1.529 (Omicron) dapat dideteksi oleh satu uji PCR tertentu.
Laboratorium diagnostik dapat dengan cepat mengidentifikasi varian baru.
Apa yang dilakukan untuk menghentikan penyebaran omicron?
Ada banyak cara yang dilakukan oleh berbagai negara dalam menghadapi ancaman penyebaran Omicron.
Beberapa cara yang dilakukan adalah memperketat vaksinasi dan pembatasan perjalanan, terutama dari dan luar negeri.
Penggunaan vaksin booster juga mulai dilakukan bagi yang telah memenuhi syarat dalam kebijakan pemerintah Amerika.
Apakah Omicron Lebih Menular dari Varian Lainnya?
Dikutip dari latimes, pada satu hingga dua minggu ini Omicron mungkin lebih menular daripada varian lainnya.
Mutasinya menunjukkan varian ini akan lebih menular.
Omicron dapat menghindari beberapa perlindungan antibodi monoklonal, yaitu pengobatan untuk Covid-19 yang dapat melawan virus corona sebelum menghancurkan organ-organ tubuh.
Pola infeksi yang terjadi di Afrika Selatan sekarang, memiliki lonjakan infeks yang cenderung ke varian Omicron.
Meski demikian, belum dapat dipastikan dengan valid apakah varian Omicron akan lebih menular daripada varian Delta.
Hingga kini, masih dilakukan penelitian terkait uji transmibilitas Omicron.
Baca juga: WHO Desak Asia Pasifik Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Omicron
Baca juga: Varian Omicron Sudah di Singapura, Polri Perketat Pintu Masuk Darat Hingga Udara di Bali
Apakah Vaksin perlu Diperbarui untuk Melawan Omicron?
Pfizer dan Moderna sedang mengerjakan vaksin baru yang potensial yang dirancang khusus untuk melawan Omicron, namun belum jelas apakah vaksin terbarui akan dibutuhkan.
Apakah Omicron Menyebabkan Penyakit yang Lebih Parah?
Ada laporan bahwa mereka yang terinfeksi di Afrika Selatan menderita penyakit ringan.
Namun, hasil tersebut kemungkinan berasal dari kelompok awal, yaitu kebanyakan anak muda dan memiliki penyakit ringan.
Tingkat keparahan penyakit belum diketahui dengan jelas.
WHO mengatakan data awal menunjukkan peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, namun kemungkinan karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi dan bukan spesifik dengan Omicron.
Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan gejala infeksi Omicron berbeda dari varian lainnya.
Bagaimana Cara Melindungi Diri Sendiri?
Vaksinasi yang lengkap dan pemakaian masker masih menjadi pencegahan yang wajib dilakukan.
Penggunaan masker harus dilakukan di tempat umum dalam ruangan (seperti toko kelontong dan bioskop) terlepas dari status vaksinasi.
Orang yang merasa memiliki gejala terinfeksi Covid-19 harus segera memeriksakan diri.
Gejala Covid-19 dapat terasa seperti flu biasa (termasuk pilek), alergi musiman atau flu.
Selain itu, orang-orang disarankan melakukan tes Covid-19 tiga hingga lima hari setelah perjalanan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Covid-19 Omicron