Deby Vinski Ungkap Potensi Wisata Medis sebagai Sumber Devisa untuk Indonesia
Presiden Badan Akreditasi Anti-aging Dunia (WOCPM) Deby Vinski meyakini Indonesia dapat menjadi pusat stem cell dan anti-aging dunia.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Badan Akreditasi Anti-aging Dunia (WOCPM) dan Owner Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking, Deby Vinski meyakini Indonesia dapat menjadi pusat stem cell dan anti-aging dunia.
Tak hanya memiliki ilmuwan hebat, Indonesia memiliki pesona alam dan kuliner enak dan keramahtamahan yang terkenal ke seluruh dunia.
"Kolaborasi yang baik akan menghantarkan negara kita menjadi penghasil devisa besar dari wisata medis," kata Deby di sela-sela penerimaan penghargaan Gatra Award 2021 di Jakarta belum lama ini.
Deby mengaku memiliki tekad serta mendukung pemerintah mengembalikan devisa negara yang Rp 158 triliun kembali ke Indonesia melalui pelayanan sel punca dan anti aging kelas dunia dengan menghadirkan teknologi terbaik dan terkini.
Baca juga: Mengenal Healthy Aging yang Jadi Fase Penting Saat Lansia
"Kami juga mempersiapkan pelayanan kelas dunia di Vinski Tower dengan UPS System (Uninteruptable Power Sytem) dan Digital Technology yang modern dan tentu saja SDM yang mumpuni, ruangan President Suite dan dikombinasikan dengan transportasi pelayanan private jet dan helikopter.
"Jika klien setelah stem cell ingin beristirahat di pulau kami persiapkan dengan berkolaborasi dengan Skyte Seaplane atau pesawat yang bisa mendarat di air," katanya.
Direktur Master of Anti aging di International University Barcelona ini menambahkan, di era society 5.0 tak ada lagi batasan waktu informasi teknologi terbaru di dunia.
Deby Vinski menerima penghargaan karena menjadi Ikon Prestasi Anak Negeri di Masa Pandemi untuk kategori di bidang teknologi Menginisiasi Celltech Stem Cell (CSC), laboratorium dan bank stem cell berstandar internasional.