Menuju Endemi, Indonesia Harus Dapat Mengontrol Penyakit Komorbid
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting menyebutkan jika mencegah lonjakan kasus tidak bisa satu cara saja.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting menyebutkan jika mencegah lonjakan kasus tidak bisa satu cara saja.
Vaksinasi Covid-19 memang menjadi satu strategi yang diupayakan pemerintah saat ini. Namun ada hal lain lagi yang harus dilakukan secara bersama.
"Memang vaksinasi. Tapi dilihat hanya seberapa persen vaksinasi melengkapinya. Kemudian kita melihat lansia, kepatuhan protokol kesehatan dan bagaimana kita mengobati dan mengontrol komorbid," ungkapnya pada siaran Radio MNC Trijaya FM, Selasa (28/12/2021).
Baca juga: Psikolog Klinis Anak dan Keluarga: Pendemi Memicu Peningkatan Tekanan dan Kecemasan Ibu
Baca juga: Satgas: Libur Nataru Jadi Tantangan Indonesia Menuju Endemi Covid-19
Menurut Alexander, terjadinya perburukan di negara maju seperti Jerman bukan karena Omicron. Tapi karena komorbid yang tidak terkontrol.
"Ini tidak kalah pentingnya bagi fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas, yaitu tidak meninggalkan pelayanan komorbid," kata Alexander menambahkan.
Selain itu, pelayanan kesehatan di Indonesia jangan meninggalkan penyakit prioritas. Seperti Malaria, Demam Berdarah, Stunting dan sebagainya.
"Artinya kalau pun menuju negara damai dengan hidup bersama virus baru, tapi masalah komorbid tidak boleh ditinggal," paparnya lagi.