Terdeteksi di Israel, Apakah Florona Varian Baru Covid-19? Ini Gejala dan Cara Pencegahannya
Penyakit baru yang disebut Florona telah muncul di Israel. Apakah Florona varian baru Covid-19? Ini gejala serta cara pencegahannya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Gejala Florona termasuk demam tinggi, nyeri dada yang konsisten atau penyempitan, sesak napas dan kehilangan nafsu makan.
Hal ini juga dapat menyebabkan keadaan kebingungan dan kecemasan.
Menurut WHO, gejala ringan dari infeksi ganda Covid-19 dan flu dapat diobati di rumah sendiri tanpa memerlukan rawat inap.
Dalam kasus yang parah, gejala Florona juga dapat mencakup pneumonia, miokarditis, dan peradangan pada otot jantung.
Baik Covid-19 maupun flu adalah virus yang mempengaruhi saluran pernapasan dan dapat menyebabkan penyakit parah bahkan kematian.
Baca juga: Hasil Kajian Booster Vaksin Covid-19 Setengah Dosis Diharapkan Rampung 10 Januari
Baca juga: AS Izinkan Booster Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk Usia 12-15 Tahun
Sedangkan gejala dan cara penularan kedua virus tersebut sama, keduanya memiliki pengobatan yang berbeda dan vaksin yang berbeda.
Infeksi ganda dengan kedua virus dapat menyebabkan komplikasi tubuh dan stres sistem kekebalan tubuh.
Menurut Dr Nahla Abdel Wahab, dokter Rumah Sakit Universitas Kairo, Florona bukanlah varian baru, kemunculannya mungkin merupakan indikasi dari sistem kekebalan yang melemah akibat serangan dari dua infeksi virus.
Cara Pencegahan Florona
Mengutip Indian Express, menurut WHO, cara paling efektif untuk melindungi diri dari influenza dan Covid-19 yang parah adalah dengan divaksinasi dengan vaksin influenza dan Covid.
WHO juga menyarankan bahwa orang harus terus mengikuti langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain, mengenakan masker yang pas ketika menjaga jarak tidak memungkinkan, menghindari tempat ramai dan ventilasi buruk, membuka jendela dan pintu untuk menjaga ruangan berventilasi baik dan sering-seringlah membersihkan tangan.
(Tribunnews.com/Yurika)