Gejala Omicron Lebih Ringan dan Cepat Menular, Penyintas Covid-19 Dapat Terinfeksi Lagi
Gejala Omicron lebih ringan dan cepat menular, penyintas Covid-19 dapat terinfeksi ulang. Kasus konfirmasi Covid-19 harian meningkat 7 hari terakhir.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Kasus konfirmasi harian Covid-19 dalam tujuh hari terakhir meningkat secara signifikan.
Kementerian Kesehatan melalui akun Twitter @KemenkesRI, mengimbau masyarakat untuk tidak melalaikan protokol kesehatan.
Karakteristik Omicron yang cepat menular menimbulkan kekhawatiran, sehingga masyarakat harus membekali diri dengan taat prokes 5M dan mengurangi mobilitas di luar rumah.
Semua varian, termasuk delta dan omicron, menyebabkan gejala Covid-19 yang serupa, termasuk batuk, demam, dan kelelahan.
Namun, ada beberapa bukti bahwa lebih sedikit orang dengan omicron yang kehilangan rasa dan penciumannya.
Omicron juga cenderung menyebabkan penyakit parah seperti pneumonia yang mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit, namun jarang terjadi.
Menurut UC Davis Health, orang yang divaksinasi penuh dua dosis atau telah menerima vaksin booster, gejala omicron cenderung ringan.
Sedangkan, pada orang yang tidak divaksinasi, gejalanya mungkin cukup parah, dan mungkin menyebabkan seseorang harus rawat inap atau bahkan kematian.
Penyintas Covid-19 yang pernah positif di masa lalu juga dapat terinfeksi ulang oleh Omicron.
Baca juga: Pasien Omicron Tanpa Gejala Cukup Isoman di Rumah, Simak 5 Derajat Gejala Covid-19
Baca juga: Soal Perkembangan Varian Omicron, Jokowi Imbau Masyarakat Isolasi Mandiri dan Tidak Perlu ke RS
Berikut ini gejala Omicron menurut ZOE.
Gejala Omicron
- Demam
- Pilek
- Sakit kepala
- Kelelahan (ringan atau berat)
- Bersin
- Sakit tenggorokan.
Kebanyakan orang yang dites positif dengan varian Covid-19 varian apapun biasanya mengalami beberapa gejala selama beberapa minggu.
Orang yang memiliki gejala Covid-19 yang lama dapat mengalami masalah kesehatan selama empat minggu atau lebih setelah pertama kali terinfeksi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Kemenkes RI bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, agar proses kesembuhan lebih cepat.
Platform Telemedicine
- Alodokter
- Getwell
- Good Doctor
- Grabhealth
- Halodoc
- KlikDokter
- KlinikGo
- Link Sehat
- Milvik Dokter
- ProSehat
- SehatQ
- YesDok
- Aido Health
- Homecare24
- Lekasehat
- mDoc
- Trustmedis
- Vascular.
Baca juga: Anda Terpapar Omicron? Akses Layanan Telemedicine dari Kemenkes, Ini Linknya
Baca juga: Kasus Omicron Naik, LaNyalla Minta Pemerintah Ambil Langkah Konkret
Varian Omicron menyebar lebih cepat, namun memiliki gejala ringan dan cenderung tidak bergejala.
Menurut imbauan dalam unggahan Kemenkes di akun Twitter @KemenkesRI, berikut hal yang dapat dilakukan.
Hal yang perlu dilakukan jika terinfeksi Omicron:
1. Jika positif namun tidak bergejala/bergejala ringan, jangan terburu-buru masuk rumah sakit.
2. Utamakan isolasi mandiri dan jangan lupa untuk memanfaatkan layanan telemedicine jika tersedia atau lapor ke Puskesmas terdekat.
Per 3 Februari 2022, layanan telemedicine dapat diakses di Jabodetabek dan kota-kota besar di Jawa dan Bali.
3. Pastikan sebelum isoman telah memenuhi syarat klinis, syarat rumah dan protokol kesehatan agar tetap aman dan tidak menularkan kepada anggota keluarga yang lain.
Dengan isolasi mandiri (isoman), kita mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan.
Kita juga menyelamatkan orang lain dengan gejala lebih berat hingga kritis.
4. Jika kedua syarat tidak terpenuhi untuk isoman, sebaiknya pasien melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat yang disediakan pemda
5. Masyarakat wajib disiplin protokol kesehatan untuk menjaga diri sendiri dan keluarga.
6. Sebaiknya segera melengkapi vaksinasi, terutama bagi lansia dan anak-anak.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Gejala Omicron