Penyebab Gagal Ginjal di Usia Muda
Gagal ginjal kronik dianggap sebagai penyakitnya orangtua lanjut usia. Namun, hal itu tak sepenuhnya benar. Sebab, ada anak muda juga mengalaminya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagal ginjal kronik sering kali dianggap sebagai penyakitnya orangtua lanjut usia.
Namun, ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar. Sebagian anak muda juga bisa mengalami penyakit tersebut.
Yang jadi pertanyaan, apa saja penyebab gagal ginjal di usia muda?
Menurut Ketua Panitia 16 Tahun Annual Scientific Meeting of InaSH 2022, Dr dr M Bonar H Marbun Sp PD-KGH menyebutkan sejauh ini penyebab terbanyak gagal ginjal adalah hipertensi.
"Kalau ditanya lagi usia muda, umumnya penyakit dasar bukan hipertensi. Namun karena autoimun atau penyakit radang ginjal,"ungkapnya dalam konferensi pers virtual yang diadakan InaSH, Jumat (18/2/2022).
Baca juga: Apakah Hidup dengan Satu Ginjal Berisiko Fatal Jika Terinfeksi Covid-19?
Baca juga: Merokok Dapat Memicu Penyakit Ginjal Kronis
Saat seseorang terserang autoimun, maka sel sendiri yang dapat menyerang ginjal. Terkadang hipertensi juga agak sulit teridentifikasi.
Kalau misalnya cek ukuran tekanan darah saja bisa dideteksi sedari dini. Ada gangguan atau tidak. Oleh karena itu penting pula melakukan pemeriksaan urine secara lengkap.
Hal ini merupakan suatu upaya untuk mengetahui apakah ada kebocoran dari ginjal pada air kencing.
Di sisi lain dr Bonar pun menyebutkan jika hipertensi sering tidak menuju gejala. Dan itu harus diwaspadai. Terkadang orang-orang baru mengetahui tanpa sengaja.
"Yang kejadian pasien mau vaksinasi, dicek tensi darah sampai 180. Itu mengagetkan dan bakal menjadi keluhan," papar dr Bonar lagi.
Selain faktor di atas, penyakit gagal ginjal bisa saja dikarenakan adanya faktor bawaan.
Itu sering terjadi. Namun sejauh ini untuk usia muda, gagal ginjal pada hipertensi jarang terjadi.
"Kalau ditelusuri lebih dalam penyebab gagal ginjal dari hipertensi tidak sering. Autoimun atau kencing manis yang sering. Karenanya perlu mengatur pola hidup untuk mencegah penyakit non infeksi," pungkasnya.