Dermatitis Atopik, Radang Kulit yang Dialami Anak, Bisa Kambuh Saat Dewasa
Penyakit yang juga dikenal sebagai eksim kering ini bisa terus kambuh hingga dewasa, meski bagi sebagian anak gejalanya dapat membaik bahkan hilang
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dermatitis atopik adalah kondisi peradangan kulit yang kronis dan kambuh.
Anak-anak dengan dermatitis atopik sering mengalami disfungsi pelindung kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, bersisik, bergelombang, merah dan atau bengkak.
Jika terjadi goresan kronis, kulit menjadi menebal dan atau mengeras.
Penyakit yang juga dikenal sebagai eksim kering ini bisa terus kambuh hingga dewasa, meski bagi sebagian anak gejalanya dapat membaik atau bahkan hilang.
Prevalensi dermatitis atopic mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Penelitian oleh Soegiarto et al, tahun 2019, melaporkan bahwa morbiditas penyakit alergi pada anak sekolah di kota metropolitan di Indonesia memiliki pola yang sama dengan negara berkembang lainnya.
Baca juga: Manfaat Santan untuk Kesehatan, Turunkan Berat Badan hingga Cegah Peradangan
Penelitian melibatkan 499 anak dan remaja dari sekolah dan universitas di 5 kota.
Dilaporkan 278 subjek setidaknya memiliki satu manifestasi penyakit alergi, dimana kasus dermatitis atopic sebesar 1,8%.
Urtikaria dan rhinitis alergi merupakan penyakit atopik yang paling sering muncul, dengan riwayat keluarga atopi positif sebesar 60,79%.
Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kasus dibandingkan tahun 1998.
Dermatitis atopik dapat menyerang segala usia mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua di umur emasnya.
Penyebab
Belum diketahui penyebab pasti dermatitis atopik atau eksim.
Melansir Medical News Today, terdapat beberapa faktor yang dipercaya memunculkan gejala eksim, seperti:
Iritan, seperti sabun, deterjen, sampo, desinfektan, jus dari buah-buahan segar, daging, dan sayuran
Alergen, seperti tungau debu, hewan peliharaan, serbuk sari, dan jamur
Mikroba, seperti Staphylococcus aureus, virus, dan jamur tertentu
Suhu panas dan dingin
Makanan, seperti produk susu, telur, kacang-kacangan dan biji-bijian, produk kedelai, dan gandum dapat menyebabkan eksim.
Stres
Hormon, wanita lebih berisiko mengalami peningkatan gejala eksim ketika kadar hormon mereka berubah, seperti selama kehamilan dan pada titik-titik tertentu dalam siklus menstruasi.
Gejala
Tanda dan gejala dermatitis atopik sangat bervariasi dari orang ke orang, di antaranya:
Kulit kering
Gatal, terutama di malam hari
Bercak merah hingga abu-abu kecoklatan, terutama di tangan, kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan, leher, dada bagian atas, kelopak mata, di dalam lekukan siku dan lutut, dan pada bayi di wajah serta kulit kepala
Benjolan kecil yang menonjol, benjolan dapat mengeluarkan cairan dan mengeras saat tergores
Kulit menebal, pecah-pecah, bersisik Kulit mentah, sensitif, bengkak karena garukan.
Dermatitis atopik paling sering dimulai sebelum usia 5 tahun dan dapat bertahan hingga remaja dan dewasa.
Jangan dianggap sepele
Temui dokter jika seseorang mengalami:
Sangat tidak nyaman sehingga mempengaruhi tidur dan aktivitas sehari-hari
Memiliki infeksi kulit, seperti garis-garis merah, nanah, koreng kuning
Terus mengalami gejala meskipun telah mencoba pengobatan
Cari pertolongan medis segera untuk anak jika ruam terlihat terinfeksi dan disertai demam.
Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi perawatan yang tepat bisa membantu mengendalikan dan meringankan gejalanya.
Meski rasa gatal sudah tak tertahankan dan permukaan kulit sudah berubah total, tetap saja ada beberapa orang yang merasa enggan untuk meminta bantuan kepada dokter spesialis kulit.
Namun di sisi lain, banyak orang tidak ragu dan terkesan selalu menomorsatukan penampilan, dengan berkunjung ke klinik kecantikan tanpa melihat apakah dermatologistnya jelas dan terkredibilitas.
Yang jelas, ERHA sebagai klinik dermatology di Indonesia, meyakini setiap orang berhak memiliki kulit sehat.
"Di tahun ini kami meluncurkan Ultimate Atopy Cure dan Ultimate Skin Health yang dapat mempermudah akses masyarakat menyelesaikan seluruh masalah kulitnya," kata Direktur ERHA Noviana Supit dalam keterangannya.
Pihaknya juga menyediakan segala informasi mengenai kulit dan solusi menyeluruh juga menciptakan pengalaman yang aman dan nyaman dalam praktiknya.
Melalui lini baru tersebut, ia ingin kekhawatiran mengenai kesehatan kulit dapat tertangani dengan baik, begitu pula dalam mendapatkan kulit indah secara estetis.
Melalui Ultimate Atopy Cure diharapkan dapat fokus menyelesaikan masalah dermatitis atopik untuk tiga kategori yaitu Baby and Children Atopic Dermatitis dan Adult Atopic Dermatitis.
Sementara Ultimate Skin Health, diharapkan dapat mengatasi masalah a to z skin dengan kategori Skin Tumor untuk penanganan menjinakkan sel kulit tumbuh dengan tepat.
Kemudian Wound Healing solusi untuk hilangkan bekas luka agar tetap percaya diri.
Terakhir Skin Infection solusi kulit sehat untuk semua jenis kulit yang terinfeksi bakteri, infeksi jamur, infeksi virus, maupun kulit yang terinfestasi parasit.