Muhammad Thoriq Kasuba: Kami Sangat Percaya Dengan Sosok Dokter Terawan
Dalam kurun waktu antara 10 sampai 20 menit, dokter Terawan tampak melakukan tindakan DSA ke para pasien dari ruang satu ke ruang lainnya.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendati IDI mempersoalkan metode terapi 'cuci otak' yang menggunakan alat DSA oleh dokter Terawan, namun minat masyarakat tetap tinggi dari waktu ke waktu.
Hal itu tampak terlihat dari aktifitas pasien yang keluar masuk ruang tindakan DSA di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat mulai dari pagi hingga siang hari, Kamis, (7/4/2022).
Dalam kurun waktu antara 10 sampai 20 menit, dokter Terawan tampak melakukan tindakan DSA ke para pasien dari ruang satu ke ruang lainnya.
Salah satu pasien yang melakukan DSA siang tadi adalah Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba yang datang didampingi istri dan anaknya.
Menurut salah satu keluarga, Gubernur Abdul Gani mengalami gangguan keseimbangan sehingga perlu dilakukan tindakan DSA.
"Kami sangat percaya dan yakin dengan sosok dokter Terawan karena orang tua kami pernah merasakan manfaat DSA setelah dilakukan tindakan di tahun 2016 dan 2020," ungkap putra pertama gubernur, Muhammad Thoriq Kasuba.
Di selasar depan ruangan praktek dokter Terawan banyak pasien yang menunggu untuk dapat masuk ke dalam ruang praktek.
"Di dalam ruangan Pak Terawan sudah banyak orang, jadi kami nunggu di luar," ujar Maya Damayanti, pengusaha asal Cilacap, salah satu kolega Gubernur Maluku Utara.
Diakui Maya Damayanti, orang tuanya merasakan betul manfaat dari terapi DSA dokter Terawan.
"Usai di DSA dokter Terawan, papa saya jalannya jadi ringan. Padahal sebelumnya berat untuk melangkah," jelas Maya Damayanti.