Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pemerintah Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional Usai Lebaran

Orangtua diharap bawa anaknya yang belum imunisasi lengkap ke Puskesmas, Posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya selama program berlangsung.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Pemerintah Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional Usai Lebaran
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
IMUNISASI ANAK SEKOLAH - Sebanyak 243 orang siswa SD Negeri 1, Kota Tangerang, disuntik imunisasi vaksin difteri dan tetanus yang digelar Puskesmas Sukasari dalam rangka program bulan imunisasi anak sekolah (BIAS), Kamis (19/11/2020). Kegiatan BIAS ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh anak-anak dari penyakit di tengah masa pandemi. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan cakupan imunisasi rutin lengkap anak menjadi rendah.

Untuk mengejar cakupan tersebut pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam rangka pekan imunisasi dunia.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta orang tua dan pengasuh untuk membawa anaknya yang belum mendapat imunisasi lengkap ke Puskesmas, Posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya selama program BIAN berlangsung.

Baca juga: Ketua ITAGI Ingatkan Imunisasi Rutin Tetap Dilakukan Jika Tidak Ingin Terjadi KLB

“Dengan momentum pekan imunisasi dunia ini diharapkan dapat meningkatkan semangat tenaga kesehatan, masyarakat dan jajaran pemerintah daerah maupun mitra pembangunan menjalankan program imunisasi demi tercapainya tujuan keluarga indonesia yang sehat dan berkualitas,” katanya dikutip dari keterangan tertulis, Senin (18/4/2022).

Tahap I pelaksanaan BIAN akan dimulai pada Mei 2022 di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Sedangkan tahap II akan berlangsung pada Agustus 2022 di Jawa dan Bali.

Berita Rekomendasi

Selama periode BIAN, satu dosis imunisasi campak-rubella akan diberikan terlepas dari status imunisasi sebelumnya sesuai target berdasarkan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah.

Satu atau lebih jenis imunisasi akan diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak usia kurang dari 5 tahun.

Sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.

Berdasarkan data rutin terbaru Kementerian Kesehatan RI cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi Covid-19, dari 84,2 persen pada tahun 2020 menjadi 79,6 persen pada tahun 2021.

Penurunan cakupan imunisasi rutin baru-baru ini disebabkan oleh berbagai faktor termasuk gangguan rantai pasokan, aturan pembatasan kegiatan, dan berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan, yang menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi pada puncak pandemi Covid-19.

Survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang dilakukan pada tahun 2020 juga menemukan bahwa setengah dari orang tua dan pengasuh yang disurvei enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas