Manfaat Stem Cell Sangat Besar, Tapi Biayanya Mahal, Bisakah Dirasakan Orang Ekonomi Pas-pasan?
Ini merupakan sel yang memiliki potensi tinggi untuk berkembang menjadi beberapa jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia, stem cell lebih dikenal dengan nama sel punca.
Ini merupakan sel yang memiliki potensi tinggi untuk berkembang menjadi beberapa jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.
Stem cell memiliki fungsi dasar yang luar biasa bermanfaat, yakni sebagai sistem perbaikan tubuh dengan mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup yang lebih baik.
Satu di antara yang mendalami stem cell adalah dokter Khoe Yanti Kusmiran.
Ia mengaku tertarik mendalami stem cell karena merupakan the latest technology untuk kesehatan manusia di dunia kedokteran.
”Manfaatnya sangat besar sebagai preventif, melalui stem cell manusia bisa meregenerasi tubuh sendiri atau autologus,” tegasnya dalam keterangan tertulis.
Metode stem cell sangat cocok diaplikasikan pada semua orang sebagai langkah preventif.
Bisa untuk antiaging, diabetes, alzheimer, patah tulang, osteoporosis hingga beragam keluhan lain.
Proses perawatan stem cell sendiri bergantung pada kasus dan kondisi pasien.
Baca juga: Sediakan Layanan Kesehatan, BPJS Kesehatan Dirikan Posko Mudik di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar
Namun, umumnya bisa diselesaikan dalam satu kali terapi saja.
”Idealnya, untuk pencegahan adalah dengan setahun sekali,” ujarnya.
Ada harapan besar dalam diri dr Yanti ketika memutuskan menjadi franchiser Global Stem Cell di Indonesia dan Asia Pasifik.
Global Stem Cell Group sendiri adalah lembaga yang mengembangkan stem cell berbasis di Florida, Amerika Serikat.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Hormati Putusan MA terkait Pemenuhan Vaksin Halal di Indonesia
Lembaga itu tidak bekerja dengan sel induk embrionik, melainkan pada perawatan autolog yang berasal dari jaringan adiposa dan sumsum tulang, serta produk yang diproduksi dari jaringan perinatal seperti darah tali pusar yang berasal dari mesenchymal stem cell, dan cairan amnion.
Selain memang metodenya sangat baik, dr Yanti terpanggil ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat wisata kesehatan dunia.
Nantinya, tidak perlu lagi orang Indonesia berbondong-bondong pergi ke luar negeri hanya untuk berobat.
Selain biaya pengobatan yang tinggi, biaya lain yakni transportasi dan akomodasi juga terhitung mahal.
”Makanya dengan bangga, saya menghadirkan Global Stem Cell pertama kali di Surabaya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat juga akan segera hadir di beberapa kota lain,” kata dokter Yanti yang berpraktik di Graha dr Yanti Jalan Ambengan 55 Surabaya itu.
Ke depan, dr Yanti juga akan membuat stem cell center for foundation.
Layanan ini nanti bisa dirasakan oleh mereka yang secara ekonomi masih terhitung pas-pasan.
Bagaimana caranya?
Menurut dr Yanti, caranya adalah dengan subsidi silang atau memasukkan stem cell treatment ke dalam program BPJS milik pemerintah.
”Masyarakat harus diedukasi bahwa metode ini sangat jauh lebih baik karena meregenerasi sel melalui stem cell tubuh sendiri. Saya yakin dengan support beberapa pihak, termasuk Kementerian Kesehatan dan Pariwisata, Indonesia bisa menjadi kiblat Stem Cell di Asia Pasifik,” jelas dr Yanti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.